RADAR NONSTOP - Jakarta masih menjadi idaman para pemuda dari daerah. Di ibukota inilah mereka bakal membangun mimpi untuk sukses.
Tapi, ibukota tentunya tak seindah yang dibayangkan. Karena Anda harus bersaing dengan ribuan orang.
Bukan hanya lulusan SMA dan SMK tapi para jebolan sarjana dari universitas terkemuka juga bakal datang ke Jakarta.
BERITA TERKAIT :Bermodal ijazah dan saudara tentunya bukan jaminan. Anda harus punya ketrampilan khusus agar mudah dapat kerja.
Tidak sedikit perantau yang datang ke Jakarta malah gagal dalam bersaing. Mereka terpaksa pulang kampung alias pulkam dengan kegagalan.
Dilansir BPS DKI Jakarta, angka pengangguran pada Agustus 2017 mencapai 346.950 orang. Pada Agustus 2018 angka pengangguran di DKI Jakarta mencapai 314.840 orang. Dengan demikian, angka pengangguran di Jakarta berkurang 32.100 orang sepanjang satu tahun terhitung Agustus 2017 hingga Agustus 2018.
Pengangguran tertinggi berada di wilayah Jakarta Utara yakni 7,01 persen. Disusul Jakarta Timur 6,67 persen lalu Jakarta Pusat 6,64 persen, Jakarta Selatan sebesar 6,31 persen, Kepulauan Seribu 5,3 persen, dan Jakarta Barat 5,00 persen.
Nah, pasca Lebaran ini dipastikan akan ada 71 ribu perantau yang akan memburu mimpinya menjadi orang sukses di Jakarta. Gubernur Anies Baswedan sudah menyatakan tak akan melarang para perantau datang.
Asalkan kata Anies, para perantau dibekali keterampilan khusus dan identitas yang jelas. Di era Anies inilah, Pemprov DKI Jakarta terbuka dengan para perantau.
Jika ditotal maka bisa saja jumlah perantau 71 ribu versus 314 pengangguran. Mereka akan bersaing merebut posisi di perusahaan.