RADAR NONSTOP - Hasil penghitungan suara oleh KPU DKI Jakarta di Hotel Bidakara, Jaksel molor. Walau molor, tapi komposisi siapa lima pimpinan Kebon Sirih sudah bisa ditebak.
PDI Perjuangan sebagai pemenang dipastikan kembali menduduki posisi Ketua DPRD. Dengan 25 kursi, partai banteng ini kembali menempatkan Prasetyo Edi Marsudi sebagai ketua.
Politisi yang hobi balapan mobil dan akrab disapa Om P ini menjadi calon kuat. Dia dikenal sebagai pekerja partai.
BERITA TERKAIT :Posisi kedua ada Partai Gerindra dengan 19 kursi. Gerindra dipastikan mendorong nama M Taufik. Politisi tangan dingin dan sukses membesarkan Gerindra di Jakarta ini dikenal sebagai pejuang partai.
Lewat kerja kerasnya lah, sudah dua kali Pilkada DKI, Gerindra berhasil menang yakni Jokowi-Ahok dan Anies-Sandi. Mantan Ketua KPUD DKI dan aktivis HMI ini biasa dipanggil Bang MT.
Bahkan disaat orang ragu dengan kehadiran Gerindra, Bang MT sudah keliling kampung. Terbukti suara partai milik Prabowo Subianto ini terus naik dari Pemilu 2009 dapat enam kursi naik 15 kursi pada 20014 dan kini 19 kursi.
Posisi ketiga ada Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Suara partai ini naik dan berhasil merebut 16 kursi. Jika diutak-atik kader PKS yang berpeluang berkantor di lantai 9 Kebon Sirih yakni Dani Anwar.
Dani adalah mantan cawagub pada Pilkada 2002 dan pernah menjadi anggota DPD RI. Lalu, Abdurrahman Suhaimi yang juga berpeluang didorong PKS.
Suhaimi saat ini menjadi andalan PKS dalam melobi fraksi-fraksi di Kebon Sirih untuk menggolkan calon wakil gubernur pengganti Sandiaga Uno.
Pada posisi keempat yakni Partai Demokrat. Pasca 2009, perolehan suara partai besutan SBY ini terus turun. Kini Demokrat berhasil mendapatkan 10 kursi.
Beberapa nama seperti Nur Afni Sajim dan Wita Susilowaty. Tapi, secara pengalaman di DPRD nama Nur Afni lebih berpeluang.
Nah, yang mengejutkan adalah Partai Amanat Nasional (PAN). Partai bentukan Amien Rais ini berhasil menyabet 9 kursi.
Dari sembilan nama yang bakal duduk di Kebon Sirih, nama Riano P Ahmad yang paling mampuni. Mantan politisi PPP yang keluar bersama Haji Lulung ini pernah menjabat sebagai pimpinan Komisi A DPRD DKI.
Artinya, Riano mampu mengimbangi jika duduk sebagai pimpinan dewan. Riano adalah salah satu kerabat Haji Lulung.