Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Boikot RM Padang Gak Ngaruh Tuh...!

NS/RN | Kamis, 25 April 2019
Boikot RM Padang Gak Ngaruh Tuh...!
-

RADAR NONSTOP - Aksi boikot rumah makan (RM) Padang ternyata gak ngaruh. Sebab, para pedagang nasi padang di Jakarta omzetnya stabil bahkan cenderung naik. 

Uda Hadi, pemilik RM Padang di kawasan Cempaka Putih, Jakpus mengaku, kalau dagangannya tetap stabil. "Malah cenderung naik. Saya sehari biasa satu karung beras. Kini malah 1 1/2 karung beras," ungkapnya saat ditemui wartawan, Kamis (25/4). 

Uda mengaku, dirinya mendengar aksi boikot masakan Padang pasca kekalahan Jokowi di Sumatera Barat. "Pilihan orang kan beda-beda. Saya rasa yang menyerukan boikot karena dia tidak paham demokrasi. Saya saja tamatan SMP paham apa itu demokrasi," ucapnya sambil tertawa. 

BERITA TERKAIT :
Harga Beras Makin Gak Jelas, Emak-Emak Teriak Lagi, Mendag Zulhas Berkelit Lagi Aja?
Derita Pedagang Beras: Omzet Turun Dikomplain Lagi

Linda, pemilik RM Padang di Cengkareng, Jakbar menyatakan, dagangannya biasa-baisa saja. Artinya, tidak terpengaruh soal aksi boikot. 

"Kalau nasi stabil. Kalau yang beli lauk malah naik," ungkap ibu tiga anak yang biasa dipanggil Uni ini.

Aksi boikot memang sempat riuh dijagat media sosial. Aksi boikot berawal dari akun Facebook bernama Satria. Lalu, dia mengajak para pendukung Jokowi - Maruf untuk melakukan boikot rumah makan padang.

"Jadi malas makan di Rumah Makan Padang, kayaknya rakyat yang harus membalas. Bangkrutkan semua Rumah Makan Padang," ujar akun itu seperti dikutip, Senin (22/4/2019).

Aksi boikot muncul seusai pasangan Capres nomor urut 01 Jokowi - Maruf Amin kalah telak di Sumatera Barat.

Merujuk hasil real count Komisi Pemilihan Umum, Senin (22/4/2019), perolehan suara Jokowi - Maruf di Sumatera Barat hanya sebesar 13,37 persen.

Semengtara, pasangan capres nomor urut 02 Prabowo Subianto - Sandiaga Uno menang telak dengan perolehan 86,63 persen.

Ajakan dari akun itu mendapatkan respons positif dari pengguna Facebook lainnya. Akun bernama Totok Hendriarto menegaskan, akan melakukan aksi boikot dimulai dari keluarganya sendiri sejak Minggu, 21 April 2019.

"Ide bagus nih. Gimana supaya bisa buat gerakan anti masakan Padang ya. Biar tau rasa mereka. Udah dikasih banyak sama Pakde masih juga balasannya nyakitin Pakde. Gila emang! Akan saya mulai dari keluarga saya sendiri mulai hari Minggu 21 April," ujar akun Totok Hendriarto.

Sementara itu, akun bernama Omang juga menyetujui ajakan boikot itu. "Setuju, makan nasi pecel aja. Nasi Padang saya kurang suka," ungkap Omang.

Penggalan obrolan merencanakan aksi boikot Rumah Makan Padang ini menjadi viral di media sosial.

Banyak warganet yang meragukan rencana aksi itu hingga tak sedikit pula warganet balik mencibir aksi yang dianggap cukup ekstrem.

"Yang bisa boikot rumah makan padang hanya persatuan hipertensi dan kolesterol tinggi hahahaa ada-ada aja," kata @f4dl176.

"Yakin mau boikot rumah makan padang dan segala masakannya? Fix, pas lebaran gak usah makan rendang ya. Padahal rendand dinobatkan sebagai salah satu makanan terenak di dunia loh," ujar @nippon_indo.

"Gara-gara ada yang mau boikot rumah makan padang, alhasil bertebaran macam-macam masakan padang di timeline. Tolonglaaah, hamba cuma bisa nelen ludah," ungkap @mayasoffa.

"Semoga rumah makan padang tidak diboikot karena pak @jokowi makan padang," cuit @republiktweep.

Sementara para pendukung 02 menuding ulah kecebong aneh-aneh saja. "akh, cebong juga senang kok masakan padang yang lezat." tulis seorang netizen.