RADAR NONSTOP - Pemilu serentak dinilai tidak efektif. Selain rumit, pemilu kali ini merugikan para caleg.
Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai ada efek negatif penyelenggaraan pemilu serentak. Dan jelas pemilu kali ini paling rumit dan sulit.
Menurut Wapres, pemilu serentak juga membuat pileg kurang diperhatikan masyarakat. Padahal pileg tidak kalah penting lantaran menentukan kualitas pembuat kebijakan pemerintah selama lima tahun ke depan.
BERITA TERKAIT :JK mengusulkan agar pemilu serentak segera dievaluasi. Bahkan dari hasil pembicaraan dengan para ketua umum parpol kalau pemilu serentak sulit dan kembali dipisah.
"Lebih bagus dipisah karena eforia masyarakat lebih ke pilpres. Saya rasa lebih bagus dipisah pileg dan pilpres," aku JK di Jakarta.
"Masalahnya sendiri ialah pileg itu tenggelam karena ramainya pilpres, justru pileg itu kurang mendapat perhatian termasuk dari media sendiri. Oleh karena itu harus dievaluasi dan semua sepakat harus dievaluasi ulang," katanya.
Pemilu serentak juga merugikan caleg. Masyarakat yang harusnya bisa mengecek jejak rekam caleg jadi tidak konsen karena tenggelam dengan perebutan kursi capres dan cawapres.
Dampaknya juga, proses penghitungan dan rekapitulasi perolehan suara akan memakan waktu yang tidak singkat.
Penghitungan di 809.563 TPS berlangsung selama dua hari sejak hari pemungutan suara hingga Kamis (18/4/2019). Selanjutnya, rekapitulasi dilakukan bertahap mulai dari tingkat kecamatan, kabupaten dan kota, provinsi dan berakhir di KPU RI pada 25 April-22 Mei.