RADAR NONSTOP - Angkutan bus Transjakarta jurusan Pondok Cabe - Tanah Abang dilarang menaik turunkan penumpang. Kesepakatan itu berjalan atas desakan para sopir angkot yang terkena imbas akibat pendapatan mereka merosot drastis.
Larangan melayani penumpang mulai dari Lebak Bulus sampai Terminal Pondok Cabe. Begitu juga dari arah sebaliknya. Kesepakatan ini berlaku sampai resmi ada kerjasama.
"Biasanya uang makan dapat Rp70 ribu. Sekarang palingan Rp30-35 ribu, setengahnya," ungkap Petrus Paranginangin, sopir sekaligus pemilik angkot D-106 ditemui di Terminal Pondok Cabe, Senin (8/4/2019).
BERITA TERKAIT :Menurutnya, sopir angkot telah menawarkan solusi kerjasama ke Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ). Klausul pertama, diberlakukan sistem dihitung kilometer seperti Oke Trip terhadap kedua trayek angkot yang terkena dampak bus Transjakarta
Kedua, lanjut Petrus, pihak BPTJ mau membeli semua angkot. Ia mengaku penyusutan penumpang sampai kisaran 500 orang per hari 50 persen. "Setengahnya. Saya mah kepengennya angkot dibeli. Pengen pulang kampung nanam cabe aja," ujar Petrus.
Pengemudi angkot juga merasakan dampak bus Transjakarta melintasi Jalan Raya Cirendeu, Kecamatan Ciputat Timur. Ruas jalan menjadi semakin macet.
"Kalau kita di belakang bus jadi udah gak bisa nyalip," tambah pria asal Brastagi, Medan, itu usai menghadiri rapat koordinasi dengan BPTJ.