Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

KM 92 Tol Cipularang Sering Kecelakaan, Cerita Janji Murka Prabu Siliwangi

RN/NS | Selasa, 12 November 2024
KM 92 Tol Cipularang Sering Kecelakaan, Cerita Janji Murka Prabu Siliwangi
Tol Cipularang kecelakaan beruntun KM 92.
-

RN - Seringnya insiden kecelakaan di Tol Cipularang membuat banyak orang mengaitkan cerita mistis. Banyak cerita mitos yang beredar. 

Dari Gunung Hejo situs sejarah petilasan Prabu Siliwangi hingga mahluk yang mendadak nyebrang jalan dan membuat pengemudi kaget.

Gunung Hejo adalah bukit yang berada di dekat jalur utama Tol Cipularang. Wilayah ini sebetulnya adalah sebuah desa yang masuk dalam wilayah Kecamatan Darangdan Kabupaten Purwakarta.

BERITA TERKAIT :
Tabrakan Beruntun Di Cipularang, Rem Truk Yang Masuk Tol Harus Dicek 

Konon saat pembangunan Tol Cipularang, masyarakat sekitar dijanjikan akan dibuatkan jalan menuju Gunung Hejo dan membangun sebuah musala. Namun janji tersebut tidak terlaksana, sehingga ada anggapan penunggu Gunung Hejo marah hingga meminta tumbal.

Presenter Vicky Nitinegoro ikut berduka dan ucapkan berbelasungkawa atas kecelakaan tabrakan beruntun di Tol Cipularang KM 92.

Pasalnya kecelakaan yang terjadi pada Senin (11/11/2024) itu melibatkan 19 mobil itu yang mengakibatkan 27 orang luka-luka dan satu orang meninggal dunia.

"Gua sih pasti turut berbelasungkawa untuk kejadian itu dan keluarga yang ditinggalkan. Mudah-mudahan diberikan ketabahan," kata Vicky Nitinegoro ditemui di Senayan, Jakarta Pusat pada Senin (11/11/2024).

Vicky Nitinegoro menyebut bahwa Tol Cipularang memang sering kali terjadi kecelakaan. Oleh sebab itu, Vicky Nitinegoro mengingatkan agar selalu berhati-hati saat berkendara dan tak lupa untuk berdoa.

"Sering ya di sana kita harus hati-hati di jalan. Karena kan di jalan gak tahu kalau kita gak nabrak kita yang ditabrak, kembali lagi kita gak bisa lawan takdir. Ya yang terpenting dimanapun kita berada kita harus hati-hati," ungkap Vicky Nitinegoro.

Bahkan Vicky Nitinegoro juga pernah mengalami kecelakaan di lokasi yang sama di Tol Cipularang.

"Gua pernah tabrakan sekali, tapi untung aman. Aduh lupa lagi lupa tahun berapa," terang Vicky Nitinegoro.

Tak hanya sekali, Vicky Nitinegoro juga nyaris kecelakaan untuk kedua kalinya. Beruntung hal itu tidak terjadi.

"Terus kalau hampir (tabrakan) juga, 2 kali lah. Dia salah, gue juga salah. Gue ngebut tapi mobil dia juga salah motong ke kiri ga pakai sein langsung dadakan. Dua duanya salah," jelas Vicky Nitinegoro.

Pria 41 tahun itu memastikan bahwa tidak ada luka serius kala itu. Hanya saja mobil yang mereka tumpangi rusak, terlebih mobil tersebut milik sahabatnya dan masih baru. 

"Ga ada (luka serius) paling sakit hati mobil baru soalnya, punya temen," pungkas Vicky Nitinegoro.

Jalan Licin Menurun

Sony Susmana, pendiri Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) membantah seringnya kecelakaan di Tol Cipularang KM 92 dikaitkan dengan hal horor. Menurut Sony, kontur jalan di Tol Cipularang harus menjadi perhatian bagi para pengemudi selain kondisi kendaraannya itu sendiri.

"Ketika sudah ada di Tol Cipularang hingga kilometer 88 itu kan sebetulnya enggak hanya turunan. Tetapi banyak sekali, pegunungan-pegunungan yang membuat Crosswind atau angin samping yang bisa memecah konsentrasi dari pengemudi. Akhirnya mobil ini oleng. Pengemudi merasa cuma goncangan, tetapi sebenarnya kendaraanya sudah mulai tidak terkontrol," ujar Sony.

Sony menjelaskan, akibat dari licinnya jalan karena hujan itu kan kondisi licin, risiko kecelakaan bertambah 10 sampai dengan 20 persen.

"Kalau sudah turunan ditambah lagi licinnya nah ini yang harusnya kita bisa mengontrol emosi ketika dikondisi-kondisi jalan tersebut," jelas dia.

Menurut Sony, sebetulnya upaya dari pengelola sudah banyak seperti rambu-rambu lalu lintas untuk mengurangi kecepatan atau hati-hati turunan panjang.

"Rambunya banyak sekali, kembali lagi sih pengemudinya, pengguna jalan ini mau gak melihat rambu tersebut," ungkap Sony.

Wacana speed bump untuk meminimalisir korban kecelakaan, dirinya mengaku agak ragu karena ketika kendaraan kecepatan yang tinggi dan turunan, speed bump itu malah bisa membawa kendaraan oleng.

"Jadi satu-satunya solusi memang pengemudinya itu yang harus aware. Kalau pengemudinya kurang aware rambu-rambu hingga tidak mampu mengontrol emosinya, maka kecelakaan ini bakal terus terulang," jelas dia.

Sebelumnya, Polisi terus mendata dampak yang ditimbulkan akibat insiden tabrakan beruntun di Tol Cipularang KM 92 pada Senin (11/11). Terbaru, 23 orang dilaporkan menjadi korban.

"Total korban 23 orang. Rinciannya, 1 meninggal dunia dan 22 luka-luka," kata dia dalam keterangan tertulis, Senin (11/11).

Lilik menyebut, korban luka saat ini sudah dilarikan ke rumah sakit guna mendapatkan perawatan medis. Ada dua rumah sakit yang menjadi tempat perawatan korban.

"Sebagian korban dibawa ke RS Abdul Rojak dan RS Siloam Purwakarta," ujarnya.

Berdasarkan data yang dihimpun Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Jawa Barat, AKBP Lalu Wira Sutriana, kecelakaan ini melibatkan 19 kendaraan juga dilaporkan alami kerusakaan. Data tersebut dihimpun pada pukul 17:38 WIB.

Hasil penyidikan sementara polisi, insiden kecelakaan beruntun itu akibat rem truk blong. "Sementara satu meninggal dunia di TKP. Untuk kendaraan infonya mungkin ada 19 unit," kata Lalu kepada wartawan, Senin (11/11).