Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Nah Lho, Adu Kuat Driver GoJek dan Aplikator

NS/RN | Rabu, 13 Maret 2019
Nah Lho, Adu Kuat Driver GoJek dan Aplikator
-

RADAR NONSTOP - Tarif menjadi kendala soal penerapan aturan tarif ojek online (ojol). Driver dan aplikator masih adu kuat.

Aplikator sendiri mengusulkan Rp 1.600/km, sementara pihak pengemudi atau driver mengusulkan Rp 3.000/km.

"Kalau 1.600 kana gak bisa beli apa-apa dong," ungkap Hamdani (29) dirver GoJek saat ditemui di pangkalan kawasan Cengkareng, Jakbar, Rabu (13/3)

BERITA TERKAIT :
Kecamatan Cengkareng Juara Judi, Pak Camat Jangan Pansos Terus? 
Dicurhati Warga Rusun Soal Aspal, Kang Uus Langsung Gerak Cepat

Hamdani meminta kepada para driver untuk berjuang. "Kalau di bawah tiga ribu gawat dong. Kami ini butuh buat beli susu," bebernya.

Joko, driver ojol dari GoJek meminta kepada Kemenhub agar menjadi jembatan negoisasi soal tarif. "Aduh, bisa gak beli susu dan bayar kontrakan nih," tukasnya saat ditemui di pangkalan kawasan Permata Hijau, Jaksel.

Direktur Angkutan Jalan Kementerian Perhubungan Ahmad Yani mengatakan, pemerintah mencari tarif yang pas karena berkaitan dengan sejumlah pihak, yaitu konsumen, aplikator, dan pengemudi.

"Pemerintah menjembatani masyarakat, pengguna, aplikator, dan driver. Kalau harganya tinggi nggak ada naik ya percuma. Sedang ada perhitungan kembali paling pas berapa," kata Ahmad.

Dia menambahkan, dalam penetapan tarif ini mesti saling menguntungkan. Artinya, tidak ada pihak yang dirugikan.

"Kita mau ketemukan pasnya berapa, kesepakatan, dari aplikator tidak dirugikan, masyarakat tidak dirugikan," sambungnya.

Saat ditanya soal kisaran tarifnya, Ahmad enggan membeberkannya. "Saya belum berani lah," tutur Ahmad