RADAR NONSTOP - Massa Aksi Bela Islam meminta umat untuk mencatat partai - partai pro miras. Caleg dan Pilpres dari partai tersebut tak layak dicoblos, antara lain PDI Perjuangan, NasDem, Hanura dan PKB.
Begitu dikatkan Habieb Husein Alatas saat menggelar aksi di Kebon Sirih memberikan dukungan moril kepada Anies Baswedan melepas saham Pemprov di PT Delta Djakarta produsen miras.
Menurut Husein, tuntutan massa harus segera direalisasikan. Hal itu tak lain menandatangani surat pelepasan saham yang sudah dilayangkan Anies pada Mei 2018 lalu.
BERITA TERKAIT :"Kami ingin DPRD segera menindaklanjuti pemandangan surat pelepasan saham itu. Kalau tidak, minggu depan akan kami gelar aksi yang sama dengan jumlah yang lebih besar," kata Husein di Jakarta Pusat, Jumat (8/3/2019).
Husein menjelaskan, harusnya yang bertemu dengan perwakilannya partai-partai atau fraksi yang tidak setuju saham itu dilepas. Bukan justru Gerindra yang jelas-jelas setuju.
"Harusnya yang bertemu kami partai yang tidak setuju. Kami ingin tahu apa saja fraksinya. Apa alasan mereka tidak setuju," ungkapnya.
Kendati demikian, Husein dan kawan-kawan berterima kasih kepada Taufik yang telah menjembatani suara umat Islam. Mereka berharap tuntutan segera digubris.
"Kami acungkan jempol kepada Gerindra, kepada Pak Taufik. Semoga tuntutan ini segera ditindaklanjuti," pintanya.
Sebelumnya, Aksi Bela Islam yang tergabung dalam Alumni 212 ini dilangsungkan di depan Gedung DPRD DKI Jakarta. Massa menuntut DPRD segera menandatangani surat pelepasan saham PT Delta Djakarta Tbk yang sudah dikirim Gubernur Anies Baswedan sejak Mei 2018.
Selain itu, peserta demo juga mengecam partai-partai yang tidak setuju saham perusahaan bir dilepas.
Perwakilan dari Front Pembela Islam, Husein Alatas menginstruksikan kepada massa agar mencatat partai apa saja yang tidak setuju. Setelah itu, jangan dipilih lagi pada Pemilu 2019.
Adapun partai yang dinilai tidak setuju antara lain, PDI Perjuangan, Hanura, NasDem, PKB dan PPP.
"Teman-teman silakan catat, partai apa saja yang tidak setuju saham bir dilepas. PDI-P, NasDem, Hanura, PPP dan PKB," kata Husein saat menanyakan ke massa di Jakarta Pusat, Jumat 8 Maret 2019.
Husein menganggap, PPP bukan partai Islam lantaran tak mendukung Anies menjual saham itu."PPP itu dulu partai Islam, tapi sekarang tidak," ungkapnya.
Husein menyarankan, Ka'bah pada lambang PPP sudah tidak pantas digunakan. Partai Pimpinan Romahurmuziy itu disarankaan untuk merubah lambang mereka. "Lambang Ka'bah harus diganti pakai apa?" tanya Husein. "Gemblong. Ganti pakai gemblong," jawab peserta aksi.
Husein mengingatkan, jangan sampai salah memilih caleg dalam Pemilu April 2019. Jika tak ingin Jakarta hancur.