RN – Kasus pemerasan yang menyeret nama Nikita Mirzani kembali jadi sorotan publik. Tak hanya sang artis yang memilih melawan vonis 4 tahun penjara dan denda Rp1 miliar, enam jaksa penuntut umum (JPU) yang menangani perkara ini juga ikut mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi Jakarta.
Langkah mengejutkan kedua pihak itu sudah tercatat resmi di Sistem Informasi Penelusuran Perkara (SIPPN) Pengadilan Negeri Jakarta Selatan sejak 3 November 2025. Artinya, bukan hanya Nikita yang tak puas, tapi pihak jaksa pun ternyata punya alasan kuat untuk melanjutkan pertarungan hukum ini.
Dalam berkas permohonan banding, keenam JPU tersebut tercatat sebagai pembanding sekaligus terbanding, sementara Nikita Mirzani juga berstatus ganda, terbanding sekaligus pembanding. Dengan kata lain, perang hukum antara artis sensasional dan penegak hukum kini memasuki babak baru yang lebih panas dari sebelumnya.
BERITA TERKAIT :Sejarah Baru di Bekasi, Wakil Wali Kota Bekasi Abdul Harris Gaet Kejaksaan untuk Awasi setiap Kebijakan Daerah
“Yang bisa kami sampaikan, baik Nikita maupun JPU sama-sama mengajukan banding,” ujar Rio Barten, Humas Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, pada 4 November 2025.
Sementara itu, kuasa hukum Nikita, Galih Rakasiwi, mengungkapkan alasan di balik langkah banding tersebut. Menurutnya, vonis majelis hakim dinilai tidak adil dan mengabaikan 57 bukti penting serta keterangan saksi fakta dan ahli yang sudah mereka ajukan di persidangan.
“Kami percaya ada kekeliruan yang harus dikoreksi. Karena itu, kami berharap pengadilan tinggi bisa menggali kembali seluruh bukti dan keterangan saksi yang sebelumnya diabaikan,” ucap Galih.
Kini publik menanti, akankah Nikita Mirzani berhasil membalikkan vonis beratnya, atau justru menghadapi hukuman yang lebih besar? Kita nantikan keputusan hakim di pengadilan.
