Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co
Balap Liar

Mau Dirazia Polisi, Pemilik Bengkel Modfifikasi: Kami Cuma Cari Makan Yang Minta Dioprek Pemilik Motor  

RN/NS | Senin, 03 November 2025
Mau Dirazia Polisi, Pemilik Bengkel Modfifikasi: Kami Cuma Cari Makan Yang Minta Dioprek Pemilik Motor  
Bengkel modifikasi.
-

RN - Bengkel-bengkel modifikasi diincar polisi. Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri mengancam akan menyasar bengkel-bengkel modifikasi ilegal yang diduga menjadi otak di balik maraknya aksi balap jalanan.

"Kami cuma cari makan mas, yang minta dioprek pemilik motor. Kami hanya jasanya saja," ungkap DR, pemilik bengkel motor modifikasi di Jakarta Barat, Senin (3/11). 

DR yang membuka bengkel di Kemayoran, Jakpus ini mengkau dirinya tidak pernah mengajak anak muda untuk mengoprek mesin. "Apalagi balap liar, kita dapat duit dari jasa saja," ungkapnya. 

BERITA TERKAIT :
Pembalap Liar Robohkan Pagar Ketua RT, Kapolda Bikin Maklumat Buat Para ABG Songong

Rico pemilik bengkel di Depok, Jawa Barat menyatakan, untuk oprek mesin agar tenaga kuat dan bisa ngebut Rp 500 ribu hingga Rp 2 juta. "Tergantung si pemilik mas, saya gak pernah paksa kok. Dan kita gak tau kalau itu buat balapan liar," beber mantan pembalap jalanan era tahun 1990 an ini.

Kakorlantas Polri Irjen Agus Suryonugroho sebellumnya menginstruksikan setiap Kasat Lantas berkoordinasi intens dengan Kasat Intelkam dan Kasat Reskrim guna memetakan jaringan balap liar secara menyeluruh.

"Kasat Lantas di seluruh jajaran diminta memperkuat koordinasi dengan Kasat Intelkam dan Kasat Reskrim untuk memetakan jaringan pelaku, termasuk potensi keterlibatan bengkel modifikasi ilegal atau taruhan," tegas Agus kepada wartawan, Minggu (2/11/2025).

Operasi yang dinamakan Patroli Presisi Berperisai Cahaya ini juga akan melibatkan satuan Samapta dan Brimob. Kolaborasi bertujuan memastikan keamanan personel polantas dan masyarakat selama operasi berlangsung, terutama pada malam hari.

Dalam penindakannya, polisi akan mengandalkan sistem elektronik, namun tetap memberi ruang bagi tilang manual. Agus menjelaskan, 95 persen penindakan menggunakan sistem e-TLE, sementara 5 persen dilakukan secara manual, khususnya untuk menangani pelaku balap liar. Penyitaan kendaraan jadi opsi terakhir.

"Dalam situasi tertentu, penyitaan kendaraan dapat dilakukan sebagai langkah terakhir apabila kendaraan digunakan untuk kegiatan berisiko tinggi atau tidak memenuhi spesifikasi teknis," jelasnya.

Seluruh personel polantas diinstruksikan untuk menggunakan body camera selama operasi berlangsung.

"Menginstruksikan penggunaan teknologi pendukung seperti e-TLE Mobile dan body cam agar setiap proses penindakan terekam secara transparan dan akuntabel," ujar dia.

Dia menekankan anggotanya,  tolok ukur keberhasilan bukanlah jumlah tilang, melainkan turunnya frekuensi balap liar di masyarakat.

"Keberhasilan satuan wilayah tidak diukur dari banyaknya jumlah tilang, melainkan dari stabilitas ketertiban dan keselamatan lalu lintas di masyarakat. Korlantas Polri berkomitmen untuk memperkuat kehadiran Polantas sebagai pelindung dan pelayan masyarakat," pungkasnya.

Judi Balap Liar 

Di Jakarta, balap liar kerap menjadi pemicu kecelakaan. Walau belum ada jummlah korban tewas terbaru, tapi Polda Metro Jaya mencatat, sejak 2017 hingga Desember 2020, telah terjadi 6.299 kecelakaan yang khusus melibatkan sepeda motor.

Kecelakaan itu mengakibatkan 455 orang meninggal dunia, luka berat 1.146 orang, dan kerusakan kendaraan mencapai 7.812 unit dengan nilai total ditaksir sekitar Rp 7,5 miliar.

Balap liar biasa dilakukan anak remaja berumur 25 tahun ke bawah. Selain memicu korban, aksi-aksi balapan liar disinyalir menjadi ajang perjudian. Ekses lain, ajang tersebut kerap berakhir dengan keributan dan kekerasan.

Lokasi balap liar di Jakarta tersebar di berbagai wilayah, dengan beberapa area yang sering menjadi titik rawan termasuk Jalan Gunung Sahari (Jakarta Pusat), Banjir Kanal Timur (BKT) (Jakarta Timur), dan Jalan Sisingamangaraja (Jakarta Selatan). Lokasi lain yang pernah disebut adalah Jalan Asia Afrika dan Benyamin Sueb (Jakarta Pusat), serta berbagai jalan di Jakarta Utara seperti PIK dan Marunda. 

Jakarta Pusat: Jalan Gunung Sahari, Jalan Asia Afrika, Jalan Benyamin Sueb dan Jalan Ketapang.

Jakarta Timur: Banjir Kanal Timur (BKT), Duren Sawit, Jalan Pramuka dan Taman Mini.

Jakarta Selatan: Jalan Sisingamangaraja, Kebayoran Baru, Jalan Mampang Raya, Jalan Buncit Raya, Jalan Arteri Pondok Indah, Jalan Arteri Lenteng Agung (depan Universitas Pancasila), Jalan TB. Simatupang, Jalan Panjang Permata Hijau dan Jalan Kalibata Raya (depan Taman Makam Pahlawan).

Jakarta Utara: Jalan Marunda, PIK (Pantai Indah Kapuk), Jalan Artha Gading dan Jalan Danau Sunter.