Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Kapal Jadi Abu, Nelayan Muara Baru Gagal Lebaran

NS/RN | Senin, 25 Februari 2019
Kapal Jadi Abu, Nelayan Muara Baru Gagal Lebaran
Kebakaran kapal di Pelabuhan Muara Baru, Jakut.
-

RADAR NONSTOP - Nasib nelayan di Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara makin tragis. Bukan hanya sulit mencari ikan, kini kapal tempat mengais rejeki ludes jadi abu.

Seorang nelayan mengaku, dirinya memang sebagai pekerja di salah satu kapal yang terbakar. Tapi, kapal itulah yang menjadi gantungan hidupnya.

"Pastinya gagal lebaran. Kapal itu kebakar dan saya mau kerja apa, mana mau lebaran lagi," keluh sang nelayan yang menjadi ABK di kapal. 

BERITA TERKAIT :
Masya Allah, Korban Kebakaran Mampang Tewas Berpelukan Di Atas Kasur 
Jaktim Sering Diamuk Si Jago Merah, Jadi Jawara Kebakaran  

Api melumat puluhan kapal yang sedang berjejer di pelabuhan. Diperkirakan ada sekitar 30 kapal nelayan yang jadi abu.

"Kini tinggal kerangka saja," keluh seorang pemilik kapal dengan wajah sedih.

Akibat kebakaran itu kugian dari kebakaran kapal di Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, diperkirakan mencapai puluhan miliar rupiah. Kerugian cukup besar karena banyak kapal besar di pelabuhan itu yang terbakar.

Harga satu kapal biasanya mencapai Rp 1 miliar hingga Rp 7 miliar. Ada sekitar 30 kapal yang terbakar.

Kepala Seksi Sektor Suku Dinas Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Utara, Putut Jantoko mengatakan api yang berkobar sejak Sabtu Pukul 15 WIB itu baru benar-benar bisa dipadamkan Minggu Pukul 05.30 WIB.

Menurut Putut, hampir seluruh bagian kapal hangus dalam kebakaran yang diwarnai suara-suara ledakan tersebut.

"Kapalnya terbuat dari kayu dan hampir seluruh tangki kapal yang terbakar berisi penuh bahan bakar solar," ujarnya.

Ia menjelaskan kapal yang terbakar sebagian besar merupakan unit yang siap untuk berlayar. Selain tangki terisi penuh solar, juga banyak bahan bakar cadangan yang disimpan dalam drum di atas kapal.

"Itu yang menyebabkan api mudah sekali merambat dan membesar. Kapal terbakar pertama berada di tengah. Jadi yang di pinggir cepat sekali ikut terbakar karena terbawa angin," kata Putut.