Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Pohon Dipangkas, Masalah Selesai?

M. RA | Rabu, 29 Oktober 2025
Pohon Dipangkas, Masalah Selesai?
Petugas memangkas pohon di kawasan Jakarta. (Dok. beritajakarta.id)
-

RN – Menjelang akhir tahun, langit Jakarta kembali murung, dan pemerintahnya tampak sibuk menyiapkan ‘ritual tahunan’ berupa pemangkasan pohon di berbagai sudut kota. Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Tamhut) Jakarta Barat mengumumkan telah memangkas 7.898 pohon sejak Januari 2025. Angka yang terdengar megah, tapi juga menyisakan tanya, seberapa sehat sebenarnya tata kelola ruang hijau kita?

Kepala Sudin Tamhut Jakarta Barat, Dirja Kusuma, menyebut pemangkasan dilakukan berdasarkan pemantauan lapangan dan laporan warga melalui aplikasi Cepat Respon Masyarakat (CRM). Dari ribuan pohon itu, 3.457 masuk kategori ringan, 2.374 sedang, dan 1.588 berat. Sementara 153 pohon ditebang, 155 patah, dan 211 tumbang.

“Pemangkasan paling banyak terjadi pada Mei dan September 2025, masing-masing mencapai 932 pohon,” ujarnya, Selasa (29/10).

BERITA TERKAIT :
Persija Kembali Terusir Jelang Laga Kontra PSBS

Namun, di balik angka yang tampak rapi di tabel laporan, kritik muncul, mengapa kebijakan pemangkasan selalu reaktif, bukan preventif? Alih-alih memperluas ruang hijau dan memperkuat sistem perawatan pohon perkotaan, pemerintah tampak terjebak dalam logika menebas gejala, bukan merawat akar.
Setiap musim hujan datang, narasinya berulang, pohon tumbang, kabel putus, jalan macet, baru kemudian pemangkasan dilakukan besar-besaran.

Dirja memang mengimbau warga agar waspada terhadap pohon berisiko tumbang dan aktif melapor lewat aplikasi CRM. Tapi sebagian warga justru mempertanyakan, kenapa pohon-pohon itu dibiarkan terlalu lama rapuh sebelum akhirnya “diselamatkan dengan gergaji”?

Jakarta seolah tidak pernah belajar dari badai yang sama, hanya lebih cepat memangkas, bukan lebih bijak menanam.