Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Commuter Line Makin Modern, Tapi Kelakuan Beberapa Penumpang Masih Norak

M. RA | Minggu, 19 Oktober 2025
Commuter Line Makin Modern, Tapi Kelakuan Beberapa Penumpang Masih Norak
Ilustrasi Commuter Line.
-

RN - Kereta di ibu kota sekarang makin keren, stasiun bersih, jadwal tepat waktu, bahkan ada Wi-Fi di beberapa titik. Sayangnya, ada satu hal yang belum ikut naik level, yaitu etika sebagian penumpang.

Sejak Januari hingga Oktober 2025, PT KAI mencatat 36 laporan pelecehan seksual di layanan kereta. Dari jumlah itu, 33 terjadi di Commuter Line, dan sisanya di Kereta Api Jarak Jauh (KAJJ). Angka yang bikin miris, apalagi di era ketika semua orang sibuk update instastory “work-life balance”, tapi lupa belajar respect balance.

Manager Humas KAI Daop 1 Jakarta, Ixfan Hendriwintoko, mengatakan kasus ini jadi pengingat bahwa transportasi publik seharusnya bukan sekadar tempat berpindah tujuan, tapi juga ruang untuk menunjukkan bahwa kita sudah lulus dari pelajaran dasar tidak menyentuh yang bukan milikmu.

BERITA TERKAIT :
Bea Cukai Beking Cukong Rokok Ilegal & Ngopi Di Starbuck, Yang Dibasmi Cuma Warung Kecil 

Untuk mencegah hal serupa, KAI menggandeng komunitas pecinta kereta seperti Train Photograph dan Jejak Railfans buat kampanye anti-pelecehan. Mereka turun ke stasiun, bukan buat konten, tapi buat ngajarin bahwa sopan santun ternyata masih relevan, bahkan di era digital.

Bagi yang tetap bandel, jangan harap bisa naik kereta lagi. NIK pelaku bakal di-blacklist, alias otomatis banned dari semua layanan KAI. Jadi kalau masih ingin merasakan dinginnya AC Commuter Line, lebih baik dinginkan kepala dulu, bukan tangan.

KAI menegaskan, kereta seharusnya jadi tempat aman buat semua, dari pekerja kantoran sampai mahasiswa yang ketiduran. Karena di antara suara roda baja dan pengumuman stasiun, seharusnya tak ada ruang untuk rasa takut.

Mungkin sudah saatnya, selain menaikkan tarif dan teknologi, kita juga menaikkan adab. Karena percuma gerbongnya modern, kalau sebagian penumpang masih hidup di masa lalu.