Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Kereta Cepat Whoosh Rp 112 Triliun Jadi Masalah, KPK Tagih Data Ke Mahfud MD

RN/NS | Minggu, 19 Oktober 2025
Kereta Cepat Whoosh Rp 112 Triliun Jadi Masalah, KPK Tagih Data Ke Mahfud MD
Kereta cepat Jakarta-Bandung.
-

RN - Gaduh Whoosh berlanjut. Kereta Cepat Jakarta-Bandung itu diduga menjadi bancakan beberapa pihak.

Mantan Menko Polhukam Mahfud MD yang mengungkit dugaan mark up proyek Whoosh. Mahfud menyebut, untuk mengusut proyek Whoosh, KPK tidak perlu menunggu laporan.

Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Setyo Budiyanto meminta agar Mehfud memberikan data proyek Whoosh. 

BERITA TERKAIT :
Bea Cukai Beking Cukong Rokok Ilegal & Ngopi Di Starbuck, Yang Dibasmi Cuma Warung Kecil 

Seperti diberitakan, Whoosh sempat ditolak oleh Ignasius Jonan karena tidak masuk akal. Dampak dari penolakan itulah Jonan kabarnya dipecat sebagai Menteri Perhubungan (Menhub) oleh Jokowi.

"Kalau pak Mahfud menyampaikan seperti itu mudah-mudahan ada informasi, ada data dan dokumen yang bisa mendukung kejelasan dari yang disampaikan," kata Setyo kepada wartawan dikutip pada Sabtu (18/10/2025).

Setyo mengklaim sampai sekarang belum memperoleh informasi serupa soal dugaan mark up proyek Whoosh. Walau demikian, Setyo menunggu Mahfud menyerahkan informasi itu secara langsung.

Setyo menyatakan setiap informasi yang ada bakal dikaji. Sehingga Setyo tak memberi sinyal soal jemput bola atas informasi Mahfud.

Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung ini mulanya diperkirakan menelan biaya Rp86,67 triliun. Tapi belakangan terjadi pembengkakan atau cost overrun (kelebihan biaya) hingga sekitar US$7,27 miliar, setara Rp112 triliun.

"Biar ditelaah dulu di level kedeputian apa yang harus dilakukan dengan informasi tersebut," ujar Setyo.

Sebelumnya, Mahfud menyentil dugaan mark up proyek Whoosh dalam akun YouTube Mahfud MD Official. Mahfud mengendus adanya selisih antara biaya pembangunan versi Indonesia dan versi China.

Mahfud menyebut kalkulasi versi Indonesia di angka sekitar 52 juta dolar AS per kilometer. Padahal dari hitungan pihak China hanya sekitar 17–18 juta dolar AS per kilometer. Oleh karena itu, Mahfud mencurigai kenaikan tiga kali lipat dari biaya yang mestinya dikucurkan.

"Kalau ada seperti ini tidak perlu menunggu laporan, tidak masuk akal," ungkap mantan Cawapres yang duet dengan Ganjar Pranowo.