Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co
Kata Peneliti LSI

Ma’ruf Sekedar Penangkal Isu Anti Islam dan PKI, Tak Bisa Kerek Suara

RN/CR | Kamis, 21 Februari 2019
Ma’ruf Sekedar Penangkal Isu Anti Islam dan PKI, Tak Bisa Kerek Suara
Ma’ruf Amin -Net
-

RADAR NONSTOP - Ma’ruf Amin disebut - sebut hanya sebagai penangkal isu anti Islam dan PKI. Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia non aktif ini tidak bisa menggaransi pemilih muslim akan lari ke Jokowi.

Begitu dikatakan peneliti LSI Denny JA, Rully Akbar menjelaskan penyebab tergerusnya suara PDIP di pemilih muslim. 

“Dengan dipilihnya Ma'ruf Amin, dia tidak bisa menggaransi pemilih Muslim mayoritas lari ke Jokowi atau PDIP," kata Rully di kantor LSI Denny JA, Jalan Pemuda, Rawamangun, Jakarta Timur, Rabu (20/2/2019) kemarin.

BERITA TERKAIT :
Hadapi PON Sumut-Aceh, Ketum KONI DKI Minta Hapkido Tancap Gas
Ekor G.30.S: Gedung RRT diduduki pendemo

Dikatakannya, figur Ma'ruf selama ini lebih berfungsi untuk melawan isu anti Islam yang dialamatkan kepada Jokowi. Dengan adanya Ma'ruf, isu anti Islam, isu PKI dan fitnah negatif lainnya dapat secara tidak langsung terbantahkan.

"Masuknya Ma'ruf Amin ini di satu sisi mengamankan Jokowi karena dulu serangan ke Jokowi itu di luar isu, PKI dan anti Muslim. Jadi, itu hanya mem-backup serangan personal terhadap Jokowi dan membuat serangan itu mulai minim," beber Rully.

Sosok Ma'ruf dinilainya hanya sebagai penangkal isu anti Islam yang dituduhkan terhadap Jokowi. Namun, sekali lagi tak bisa mengerek PDIP yang notabene merupakan partai yang menaungi Jokowi sebagai kader.

"Dia (Ma'ruf) hanya mempertahankan suara Jokowi agar tidak tergerus dengan semua pemberitaan negatif yang ditujukan ke Jokowi," ujarnya.

Sebelumnya, survei bertema ‘Dukungan Partai dan Pergeseran di Enam Kantung Suara' yang digelar LSI Denny JA ini dilakukan pada 18-25 Januari 2019. Responden dalam survei ini 1.200 responden.

Soal pemilih Muslim yang menurun, LSI Denny JA membandingkan survei pada Desember 2018. Jumlah suara PDIP pada Desember 2018 di kalangan pemilih Muslim sebesar 24,6 persen. Namun, pada Januari 2019, jumlah tersebut turun menjadi 18,4 persen.

Survei dilakukan di 34 provinsi di Indonesia dengan metode multistage random sampling. Wawancara dilakukan secara tatap muka dengan menggunakan kuesioner. Margin of error survei ini adalah 2,8 persen.

Selain survei, LSI Denny JA juga melakukan riset kualitatif dengan metode FGD, analisis media, dan indepth interview untuk memperkaya analisis survei.