RN - Tunjangan daerah atau TKD besar tidak menjadi jaminan ASN/PNS DKI Jakarta bebas dari rayuan main judi online (judol). Tercatat, banyak ASN yang terseret bermain judol.
Selain selingkuh ternyata jodul menjadi mainan para ASN. Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo menegaskan ASN yang masih bermain judol setelah dilakukan pembinaan, maka tidak akan diberi promosi jabatan.
"Salah satu sanksi yang akan diberikan adalah tidak akan pernah kita promosikan," kata Pramono di Balai Kota Jakarta, Kamis (24/7).
Pramono mengatakan dirinya telah meminta jajaran untuk memberikan tindakan tegas kepada pelaku judi online.
Pramono meminta kepada Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) agar melakukan pembinaan kepada pelaku judol.
Sebelumnya, Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Ivan Yustiavandana mengungkap bahwa 600 ribu warga Jakarta turut terlibat dalam permainan judol.
Lebih lanjut, Ivan menyebut transaksinya mencapai Rp3 triliun pada 2024.
"Di DKI Jakarta saja 600 ribu pemain judol dan angkanya itu untuk deposit saja lebih dari Rp3 triliun dalam satu tahun. Transaksinya 17,5 juta kali transaksi. Bisa dibayangkan berapa besar perhatian dan sumber daya yang harus kita kerahkan untuk memberantas ini," kata Ivan.