RN - Manuver Ketua Majelis Pertimbangan PPP, Muhammad Romahurmuziy atau biasa disapa Rommy menjelang Muktamar membuat gerah kader partai berlambang Ka’bah itu.
Romy, mantan tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ini menuai kecaman dari kader PPP, dinilai terlalu merendahkan partai, Romy tampak seperti kayak diduga memperjualbelikan jabatan Ketua Umum PPP.
Diketahui, Romahurmuzy pernah terjaring operasi tangkap tangan (OTT) KPK pada Jumat (15/3/2019) di Jawa Timur.
BERITA TERKAIT :Pria kelahiran Sleman, 10 September 1974 ini tersandung kasus jual beli jabatan di Kementerian Agama (Kemenag). Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) memvonis Romy 2 tahun penjara.
Gerah dengan sepak terjang Romy, kader Partai Persatuan Pembangunan (PPP) geruduk kantor DPP PPP di Jalan Pengaran Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (4/6) kemarin.
Menuntut dan mendesak pengurus pusat parpol segera memecat Romahurmuzy karena dianggap telah merendahkan partai dan kerap membuat pernyataan blunder jelang Muktamar PPP.
Seketeraris Cabang PPP Jakarta Barat, Siswanto mengatakan Romy pada dasarnya tak bisa menguatkan partai dan belakangan kerap membuat pernyataan kontroversial.
“Sudah beberapa kali kami pemilu kalah. Seharusnya dia dipecat karena memang tak berdampak baik bagi partai ini,” ucap Siswanto kepada awak media setelah melaksanakan aksi di kantor PPP.
Sementara itu, Ketua DPC PPP Jakarta Utara, Junaedi menuturkan Rommy sebaiknya tak berada di partai, sehingga kegaduhan internal berkurang. “Dia harus menghentikan segala kegaduhan dan provokasi antar kader PPP,” ujarnya.
Menurut Junaedi, pernyataan Rommy menjelang Muktamar PPP cenderung tendensisus, karena menyinggung para kader di lapisan bawah.
Hal ini dianggap memecah belah partai dan menggangu soliditas partai yang bersiap menggelar Muktamar pada September mendatang. “Dia harus meminta maaf secara terbuka atas segala pernyataanya,” ungkap Junaedi.
Seperti diketahui, Rommy ramai dikritik akibat langkahnya yang membuka peluang, bahkan menawarkan kursi Ketua Umum PPP kepada tokoh-tokoh eksternal partai.
Sejumlah elite partai berlambang Kabah itu memandang langkah Rommy tersebut merupakan bentuk eksploitasi dan memperdagangkan partai.