RN - Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat banyak tukang palak. Polres Metro Jakarta Pusat berjanji akan membersihakn aksi-aksi premanisme.
Presidan Prabowo sebelumnya telah resah dengan aksi premanisme. Prabowo juga sudah memerintahkan Kapolri Listyo Sigit Prabowo dan Mendagri Tito Karnavian untuk menumpas prmanisme berkedok ormas.
Aksi pemalakan yang terjadi di kawasan Thamrin City, Tanah Abang telah membuat resah. Dua pelaku pemalak berhasil dibekuk pada operasi ini.
BERITA TERKAIT :Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Susatyo Purnomo Condro mengungkap kedua tersangka ialah Sugiarto (39) dan Tio Pangestu (25). Mereka ditangkap saat tengah melakukan aksinya pada Jumat (9/5).
"(Keduannya) Ditangkap saat memaksa sopir mobil boks untuk membayar uang parkir liar sebesar Rp20.000 dengan disertai ancaman," kata Susatyo dalam keterangannya, Sabtu (10/5/2025).
Kedua tersangka diamankan di Mapolres Metro Jakarta Pusat untuk pemeriksaan lebih lanjut. Susatyo menegaskan, akan terus memberantas praktik premanisme yang meresahkan masyarakat.
"Kami tidak beri ruang untuk aksi premanisme. Siapa pun yang mengintimidasi warga di ruang publik akan kami tindak tegas," tegas Susatyo.
Atas perbuatannya, keduanya dijerat pasal 368 KUHP tentang Pemerasan, dengan ancaman hukuman maksimal sembilan tahun penjara.
Di sisi lain, polisi juga menertibkan 109 bendera dan 2 spanduk milik organisasi masyarakat (ormas). Penertiban itu dalam operasi Brantas Jaya 2025 yang dilakukan serentak guna menciptakan ketertiban dan menghindari potensi gesekan horizontal antar kelompok.
"Penurunan atribut ormas ini bagian dari penegakan aturan untuk menjaga ketertiban umum. Tidak boleh ada simbol kelompok yang menguasai ruang publik seenaknya," jelas Susatyo.
Susatyo mengungkap wilayah dengan penurunan atribut terbanyak tercatat di kawasan Sawah Besar. Ada sebanyak 32 bendera dari berbagai ormas yang ditertibkan dari kawasan itu.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan penindakan tegas terhadap aksi premanisme ini juga sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto. Sigit mengatakan, penindakan ini juga sebagai bentuk keseriusan polri memberikan kepastian bagi para investor agar bisa berinvestasi dengan aman di Indonesia.
"Ini sebagai tindak lanjut dari apa yang menjadi perintah Bapak Presiden bahwa preman harus ditindak tegas. Terkait dengan investasi, tidak usah ragu. Masuk saja. Urusan keamanan, kami yang tangani," ujar Sigit kepada wartawan di Plaza Senayan, Jakarta, Jumat (9/5).
Dia mengimbau masyarakat agar tak ragu melapor jika menemukan praktik premanisme di sekitarnya. Dia memastikan akan mengusut laporan dari masyarakat.