Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Prabowo - Sandi Pepet Elektablitas Jokowi - Ma’ruf Amin, Sisa 3,9 %

RN/CR | Jumat, 15 Februari 2019
Prabowo - Sandi Pepet Elektablitas Jokowi - Ma’ruf Amin, Sisa 3,9 %
-

RADAR NONSTOP - Waktu pencoblosan sisa dua bulan lagi. Indomatrik merilis hasil surveinya yang dilakukan pada dilakukan pada 21-26 Januari 2019 dan dilaksanakan secara proporsional di 34 provinsi.

Hasilnya cukup mengejutkan, ternyata selisih elektabilitas pasangan capres-cawapres Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin versus Prabowo Subianto-Sandiaga Uno cuma 3,93 persen.

"Selisih elektabilitas dua pasangan capres-cawapres bersaing ketat," kata Direktur Riset Lembaga Survei Indomatrik, Syahruddin YS di sebuah hotel di Jalan Raya Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (15/2/2019).

BERITA TERKAIT :
Panen Dukungan: Aksi AMUK RI Bagi Bunga Mawar & Tanda Tangan di Kain Putih Panjang Ajak Masyarakat Bersatu Setelah Pilpres 2024
Penetapan Prabowo-Gibran Jadi Presiden Dan Wapres, Jalan Imam Bonjol Bakal Macet Parah

Dari selisih angka tersebut, Prabowo-Sandi mendapatkan simpati publik sebesar 44,04 persen, sedangkan Jokowi -Ma’ruf 47,97 persen. 

Sementara mereka yang belum menentukan pilihan atau swing voter tapi akan berpartisipasi dalam Pilpres sekitar 7,99 persen. 

Syahruddin menjelaskan, elektabilitas Prabowo-Sandi yang bertengger di angka 44,04 persen ini disebabkan oleh beberapa asumsi responden. Diantaranya alasan menginginkan perubahan, mampu memperbaiki ekonomi, mampu membawa Indonesia lebih baik, dan figur Prabowo-Sandi yang dipandang berkarakter tegas dan berwibawa. 

Sementara figur Jokowi-Ma’ruf memperoleh elektabilitas sebesar 47,97 persen karena dianggap kerjanya terlihat, memberikan bantuan berupa materi terhadap warga, merakyat dan berpengalaman. 

"Selisih elektabilitas antara keduanya diangka 3,93 persen ini karena dampak penilaian masyarakat terhadap rendahnya kinerja Jokowi yang tidak sesuai dengan janji kampanye 2014," ujar Syahruddin. 

Ia mengungkapkan, hasil yang sangat ketat ini merupalan modal bagi capres-cawapres Prabowo-Sandi dan Jokowi- Ma’ruf untuk bersaing lebih keras lagi dalam mencari simpati masyarakat dalam memenangkan pertarungan di 17 April 2019 mendatang. 

"Namun keunggulan elektabilitas dibawah 10 persen bagi incumbent sangatlah riskan. Karena waktu yang masih tersisa dua bulan kedepan merupakan peluang dan kesempatan emas pasangan Prabowo-Sandi dalam mengejar ketertinggalan," pungkas Syahruddin. 

Responden merupakan para pemilih yang telah berusia 17 tahun atau sudah menikah dan terdaftar di KPU sebagai pemilih yang memiliki hak pilih dalam Pilpres 17 April 2019. 

Selanjutnya random di tingkat kabupaten/kota, kecamatan, kelurahan/desa, kampung/RW/RT, penyebaran wilayah di 50 persen perkotaan dan 50 persen pedesaan. 

Sedangkan jumlah sampel responden yang diambil sebanyak 1.800 orang. Penentuan responden dilakukan secara random sistematis, dengan margin of error + 2,8 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Penarikan sampel dilakukan dengan metode multistage random sampling.