RN - Pertemuan antara Prabowo dan Megawati tinggal menunggu waktu. Pertemuan itu kabarnya ditolak oleh beberapa parpol koalisi pendukung Prabowo.
Diketahui, Ketua Harian DPP Gerindra Sufmi Dasco Ahmad disebut-sebut sebagai jembatan pertemuan antara Prabowo dan Megawati.
Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani tak menampik ataupun mengamini soal kabar tersebut. Tapi dia membenarkan kalau proses pendekatan alias PDKT memang atas inisiasi Gerindra. Dia juga menyatakan tidak perlu dipersoalkan siapa inisiatornya entah itu Ketua Harian DPP Gerindra Sufmi Dasco Ahmad, atau sosok lainnya.
BERITA TERKAIT :"Keperluan ketemu keduanya (Prabowo-Megawati) saya kira jangan bertanya tentang siapa yang menginisiasi," ujar Muzani kepada wartawan, Jakarta, Sabtu (25/1/2025).
Muzani mengibaratkan pertemuan dua tokoh ini dengan secangkir kopi. Menurutnya, yang penting adalah isi pembicaraan dari pertemuan keduanya.
"Nanti kalau terjadi pertemuan itu, kalau kita minum kopi yang penting itu enak rasanya kopi, jangan bertanya siapa yang bikin kopi karena kalau sudah siapa yang bikin kopi nanti rasanya berbeda karena cara ngaduk pun berbeda-beda," kata dia.
Dia juga mengibaratkan ajakan pertemuan keduanya dengan sambal. "Bagaimana bikin sambal, yang penting sambalnya enak tapi jangan tanya siapa yang bikin sambal karena ulekannya beda," tutur dia.
Kabarnya Gerindra yang bergerak sendiri memancing penolakan dari beberapa ketua umum partai yang tergabung di KIM. Demokrat ditengarai salah satunya. Dugaan ini terlihat dari pernyataan Ketum Agus Harimurti Yudhoyono yang sempat menyindir PDIP. Menyiratkan ketidaksetujuan bila banteng moncong putih merapat ke koalisi.
Saat berpidato dalam acara Perayaan Natal dan Tahun Baru Partai Demokrat, di TMII, Jakarta Timur, Selasa (21/1/2025), AHY bercerita pengalaman partai berlambang Mercy ini sempat dijegal nyaris satu dekade pada era pemerintahan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi).
AHY menerangkan ketika oposisi, Partai Demokrat sejatinya ingin masuk ke pemerintahan namun ada yang menjegal. "Setiap kali kita ingin mengambil peran-peran itu, jalan kita ditutup. Betul? Poltik memang seperti itu. Tidak ada perlu disesali, tapi memang tidak mudah,” ucap dia.
Rasa-rasanya ucapan AHY ini menyindir PDIP. Sebab, nyaris satu dekade Jokowi berkuasa selalu dalam bayang-bayang banteng moncong putih. Demokrat baru bisa masuk pemerintahan di tahun terakhir masa jabatan Jokowi. Tepatnya pada Rabu 21 Februari 2024, dia dilantik Jokowi menjadi Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN),
Megawati dan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) diketahui memiliki sejarah ketidakakuran. Keputusan Jokowi memasukkan Demokrat ke kabinet pun diambil setelah hubungannya dengan PDIP dan Megawati memburuk.