RN - Presiden Joe Biden sepertinya sedang mengompori Ukraina. Dia mengizinkan Ukraina menggunakan rudal jarak jauh buatan Amerika Serikat, untuk menyerang target militer di dalam wilayah Rusia.
Padahal masa jabatan Joe Biden akan habis pada bulan Januari 2025 atau sekitar dua bulan (60 hari) lagi. Dan Amerika Serikat akan dipimpin Donald Trump.
"Lampu hijau" pemerintah Biden untuk Ukraina dikonfirmasi beberapa jam setelah Rusia menembakkan ratusan rudal dan pesawat nirawak, yang menargetkan infrastruktur listrik Ukraina pada Minggu (17/11).
BERITA TERKAIT :Menurut seorang sumber AS, Ukraina berencana untuk melakukan serangan jarak jauh pertamanya ke Rusia dalam beberapa hari mendatang.
Serangan ini kemungkinan akan dilakukan dengan roket ATACMS, yang memiliki jangkauan hingga 306 kilometer.
Keputusan AS dilakukan dua bulan sebelum presiden terpilih Donald Trump menjabat pada 20 Januari mendatang. Tidak diketahui apakah Trump nantinya akan membatalkan keputusan Biden ini, saat dia resmi menjabat.
Selain itu keputusan tersebut juga mengabulkan permohonan Presiden Ukraian Volodymyr Zelensky, yang selama beberapa bulan terakhir meminta agar militernya bisa menggunakan senjata AS untuk menyerang target militer Rusia yang jauh dari perbatasannya.
Dilansir Reuters, perubahan ini terjadi sebagai tanggapan atas pengerahan pasukan darat Korea Utara ke Rusia, yang diduga tengah dilatih dan dipersiapkan untuk ikut perang melawan Ukraina.
AS yakin ada lebih dari 10 ribu tentara Korut yang telah dikirim ke Rusia timur. Sebagian besar dari mereka diduga telah pindah ke wilayah Kursk, dan telah mulai terlibat dalam operasi tempur.