Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Trump Stop Aksi Brutal Israel Ke Palestina, Dolar Langsung Libas Rupiah 

RN/NS | Jumat, 10 Oktober 2025
Trump Stop Aksi Brutal Israel Ke Palestina, Dolar Langsung Libas Rupiah 
-

RN - Peran sentral Presiden AS Donald Trump yang sukses menyetop aksi brutal Israel kepada Palestina membuat dolar perkasa.

Nilai tukar rupiah dibuka di posisi Rp16.581 per dolar Amerika Serikat (AS) di perdagangan pasar spot pada Jumat (10/10). Mata uang Garuda turun 13 poin atau minus 0,08 persen.

Mata uang Asia bervariasi. Dolar Hong Kong naik 0,01 persen, peso Filipina turun 0,02 persen, dan yen Jepang naik 0,01 persen.

BERITA TERKAIT :
Xi Jinping Vs Trump, Perang Dagang AS Dan China Siapa Kuat? 

Kemudian, ringgit Malaysia turun 0,14 persen, dolar Singapura minus 0,13 persen, won Korea Selatan plus 0,51 persen, dan baht Thailand naik 0,07 persen.

Senada, mata uang utama negara maju bervariasi. Euro Eropa plus 0,04 persen, franc Swiss turun 0,02 persen, dolar Australia turun 0,20 persen, dan dolar Kanada naik 0,02 persen.

Hari ini, ia memperkirakan rupiah bergerak di rentang Rp16.500 - Rp16.650 per dolar AS. Sementara Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyatakan kegembiraannya bahwa Israel dan Hamas telah menyetujui fase pertama gencatan senjata di Gaza. 

Dia pun berterima kasih atas upaya Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk mengakhiri perang di Gaza.

"Saya sangat senang bahwa perundingan Hamas-Israel... telah menghasilkan gencatan senjata di Gaza, saya khususnya berterima kasih kepada Presiden AS, Mr. Trump, yang menunjukkan kemauan politik yang diperlukan untuk mendorong pemerintah Israel menuju gencatan senjata," tulis Erdogan di akun resmi X miliknya, dilansir kantor berita AFP, Kamis (9/10/2025).

Turki, yang telah terlibat erat dalam negosiasi dan mengirimkan tim ke perundingan di kota resor Sharm El-Sheikh, Mesir tersebut, akan "Memantau secara seksama implementasi perjanjian tersebut", tambahnya.

Masih Perang 

Sedikitnya 30 warga Palestina tewas akibat serangan udara Israel sejak kesepakatan gencatan senjata diumumkan. Serangan terjadi hanya beberapa jam setelah penduduk melaporkan kolom asap dan ledakan di wilayah Gaza.

Salah satu serangan paling parah menimpa rumah keluarga Ghaboun di lingkungan Al‑Sabra, Gaza Utara, di mana lebih dari 40 orang terjebak di bawah reruntuhan, menurut pertahanan sipil Gaza.

"Dari serangan itu setidaknya enam orang tewas," kata Dr. Mohammed Abu Salmiya, Direktur Rumah Sakit Al‑Shifa, melansir CNN, Kamis (9/10).

Ia mengatakan sejak Rabu malam, total korban tewas mencapai angka 30 orang. Angkatan Pertahanan Israel (IDF) menyatakan bahwa mereka menargetkan sel teroris Hamas yang beroperasi dengan kedekatan terhadap pasukan IDF dan mengancam secara langsung.

Kendati demikian, pernyataan IDF belum dapat diverifikasi secara independen. Sementara itu, gencatan senjata yang baru diumumkan menjadi sorotan karena serangan ini dianggap melanggar kesepakatan. 

Warga Gaza sempat berharap akan tercipta masa tenang pascagencatan, namun kenyataan di lapangan berbeda.

Sebelumnya, Israel dan Hamas menyepakati gencatan senjata tahap pertama di Jalur Gaza, pada Rabu (8/10). Kesepakatan itu mencakup pembebasan seluruh sandera dari Gaza dan penarikan pasukan Israel.

Selain pertukaran tahanan, minimal 400 truk yang membawa bantuan kemanusiaan juga akan masuk ke Jalur Gaza setiap hari, selama lima hari pertama gencatan senjata. Penyaluran bantuan itu akan ditingkatkan pada hari-hari berikutnya.

Sejak agresi dimulai pada 7 Oktober 2023 lalu, lebih dari 67 ribu warga sipil Palestina tewas dan bencana kelaparan akut kian parah di wilayah kantong tersebut.

#Trump   #Israel   #DolarAS