RN - Menteri Luar Negeri Caspar Veldkamp layak diacungi jempol. Dia melepas jabatan dan menyatakan mundur.
Caspar Veldkamp mengaku merasa gagal memperjuangkan langkah-langkah politik untuk menekan Israel dan membela Palestina.
Veldkamp, sebagaimana dikutip dari media lokal NOS, Sabtu (23/8/2025), secara terang-terangan menyampaikan kekecewaannya.
BERITA TERKAIT :"Saya merasakan penolakan dari kabinet terhadap langkah-langkah tambahan yang diperlukan akibat peristiwa di Gaza dan tepi barat. Saya akan mengajukan pengunduran diri," ujarnya.
Menurut Veldkamp, kemampuan dirinya untuk menjalankan kebijakan secara mandiri terasa sangat terbatas. Ia menyebutkan, menteri-menteri lain tidak siap untuk bekerja sama dengannya, dan ia pesimis situasi ini akan berubah dalam waktu dekat.
Sebelumnya, NOS melaporkan bahwa kepercayaan terhadap Veldkamp di internal kabinet sudah tergerus. Hal ini dipicu situasi yang tidak menentu terkait implementasi tindakan tambahan terhadap Israel.
Sehari sebelum mengumumkan pengunduran diri, Veldkamp sejatinya telah berjanji kepada parlemen Belanda untuk mengajukan langkah-langkah tersebut. Namun, inisiatifnya tak mendapat restu dari anggota kabinet.
Mundurnya Veldkamp ini juga berdampak domino. Partai koalisi Kontrak Sosial Baru (NSC), tempat Veldkamp bernaung, dikabarkan akan meninggalkan pemerintahan.
Keputusan Veldkamp ini menjadi cerminan betapa rumitnya politik internasional dan domestik dalam menyikapi konflik di Palestina. Sebuah sikap yang langka, di mana seorang pejabat tinggi lebih memilih mundur daripada harus mengkhianati hati nuraninya.