RADAR NONSTOP - Akbar Tanjung memang politisi lihai. Setelah diprotes para juniornya soal deklarasi KAHMI untuk Jokowi, Akbar diduga merubah format.
Acara syukuran itu dibalut dengan nama HUT ke-72 Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan penetapan Lafran Pane sebagai pahlawan nasional.
Jokowi tiba di kediaman Akbar Tandjung, Jl Purnawarman No 18, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pukul 19.30 WIB, Selasa (5/2/2019). Jokowi tampak mengenakan kemeja batik lengan panjang warna cokelat.
BERITA TERKAIT :Setelah disambut langsung oleh Akbar Tandjung, Jokowi kemudian dipersilakan masuk ke ruang acara. Di sana sudah berkumpul para petinggi HMI dan seniornya yang tergabung dalam Korps Alumni HMI (KAHMI), di antaranya ada Mahfud MD, Jafar Hafsah, hingga mantan Ketum HMI Taufik Hidayat.
Selain syukuran HUT ke-72 HMI, acara ini juga untuk menysukuri ditetapkannya Lafran Pane sebagai Pahlawan Nasional. Lafran juga merupakan salah satu pendiri HMI.
Hadir di antaranya para mantan anggota HMI yakni Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy dan Ketua DPR dan juga politikus Golkar Bambang Soesatyo.
Hadir juga Menkominfo Rudiantara, mantan Deputi Gubernur Bank Indonesia Anwar Nasution, Wakil Menteri Luar Negeri AM Fachir, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Aksa Mahmud.
Dalam sambutannya, Akbar menjelaskan sejarah berdirinya HMI yang diinisiasi oleh 15 tokoh, termasuk Lafran Pane.
Selain itu, politikus Golkar ini juga berharap Jokowi bisa melanjutkan kepemimpinannya. Akbar menilai Jokowi harus melanjutkan periode kedua sebagai Presiden agar program-program yang sudah dicanangkan bisa selesai.
"Di kepemimpinan beliau banyak kemajuan, ekonomi bagus. Masalah infrastruktur apalagi, akan dibangun di Papua, Kalimantan, Sumut dan Insyaallah akan selesai 5 tahun akan datang," kata Akbar di lokasi.
"Saya di hadapan saudara ingin mendoakan semoga Jokowi dapat melanjutkan pembangunan yang dirintis di awal pada tahun-tahun akan datang. Itu saya setuju. Mohon diaminkan," lanjutnya.
Undangan yang beredar di group WA dan bikin heboh para kader HMI.
Selain itu, mantan Ketum Golkar ini menilai sudah ada bukti keberhasilan Jokowi selama memimpin Indonesia. Misalnya, Jokowi dinilai sukses memajukan sektor ketenagakerjaan hingga menjaga keragaman di Indonesia.
Dengan alasan tersebut, di hadapan para kader KAHMI, Akbar menegaskan dukungannya kepada Jokowi di Pilpres 2019.
"Di bidang ketenagakerjaan juga, bidang ideologi juga. Pada waktu Jokowi sebagai presiden kerukunan beragama juga bagus. Beliau mampu menciptakan keanekaragaman yang semakin baik," jelasnya.
Sebelumnya digroup WhatsApp (WA) berdar undangan kalau KAHMI akan menggelar deklarasi dukungan ke Jokowi. Kontan saja, para kader HMI teriak.
Mereka meminta kepada para senior tidak memakai jargon HMI sebagai alat politik. "Inikan kelihaian Kanda Akbar Tanjung. Dia ubah mungkin ya, lalu dibalut dengan acara lain tapi isinya puja-puji dan dukungan," terang mantan kader HMI Cabang Jakarta ini.
Secara pribadi kata dia, sah saja para senior mendukung Jokowi ataupun Prabowo.
"Tapi janganlah bawa simbol HMI atau KAHMI buat politik. Apa karena mereka senior, kalau mereka boleh kami KAHMI golongan muda bisa saja dong jualan yang sama. Kanda kalau gitu kami bisa juga dong jualah KAHMI dukung Jokowi," tuding jebolan Komisariat Universitas 17 Agustus (UNTAG) Jakarta yang biasa disapa Zal ini.