RN - Kamp Jabalia, Gaza Utara, pada Jumat (18/10) digempur. Tank Israel memborbardir kamp pengungsi yang dihuni warga sipil dan anak-anak.
Sebanyak 33 orang tewas dan 8 lainnya luka-luka. Warga di kamp Jabalia mengatakan tank-tank Israel melepaskan tembakan ke jalanan dan sejumlah rumah.
Melansir Reuters, kantor media pemerintah Gaza yang dikelola Hamas mengatakan jumlah korban tewas akibat serangan itu bisa meningkat karena beberapa orang diyakini terjebak di bawah reruntuhan.
BERITA TERKAIT :Kantor berita resmi Palestina WAFA mengonfirmasi bahwa di antara mereka yang termasuk anak-anak. Pihak Israel belum memberikan komentar terkait serangan tersebut.
Sementara, Kementerian Kesehatan Gaza menyebut serangan Israel lainnya menewaskan sedikitnya 39 warga Palestina di seluruh Gaza pada hari yang sama dan 20 di antaranya tewas di Jabalia.
Mereka bersaksi tentara Israel menghancurkan puluhan rumah setiap harinya, dari udara dan darat, dengan meletakkan bom di gedung-gedung kemudian meledakannya dari jarak jauh.
Militer Israel mengeklaim bahwa pasukannya, yang telah beroperasi di Jabalia selama dua pekan terakhir, menewaskan puluhan militan dalam pertempuran jarak dekat pada Kamis (17/10), melancarkan serangan udara dan menghancurkan infrastruktur militer.
Sementara pada Kamis (17/10), Israel mengumumkan bahwa mereka telah membunuh pemimpin Hamas Yahya Sinwar, yang dituduh memerintahkan serangan 7 Oktober 2023 terhadap Israel, serangan paling mematikan dalam sejarah konflik Israel-Palestina.
Lebih dari satu tahun agresi Israel ke Palestina, lebih dari 42.500 warga telah tewas di mana sebagian besar korban adalah perempuan dan anak-anak.