RN - Dukungan dan berbagai elemen masyarakat untuk pasangan calon (paslon) Gubernur Jakarta Pramono Anung-Rano Karno (Si Doel) tidak dibarengi dengan internal. Pram-Rano seperti bergerak sendiri.
Sebab, ada beberapa anggota Fraksi PDIP DPRD DKI yang tidak tegak lurus. Para politisi Kebon Sirih itu diduga enggan bergerak untuk memenangkan Pram-Rano.
Diketahui, PDIP memiliki 15 anggota DPRD. Tapi, banyak dari mereka tidak bergerak.
BERITA TERKAIT :Fraksi PDIP DPRD DKI kini dipimpin oleh Pantas Nainggolan (ketua), Pandapotan Sinaga (wakil ketua), Dwi Wijayanto Rio Sambodo (sekretaris), Brando Susanto (wakil sekretaris) dan Chicha Koeswoyo (bendahara). Sementara Jhonny Simanjuntak sebagai Penasehat Fraksi.
Dari pantauan wartawan hanya ada beberapa anggota dewan yang bergerak dan memasang spanduk serta baliho di daerah pemilihan (dapil).
Seperti diberitakan, dua ormas Betawi yakni FBR dan Forkabi sudah menyatakan diri mendukung Pram-Rano. "Jangan jadi penonton di kampung kita, tapi kita jadi pelaku. Kita bantu saudara kita yang sudah bertahun-tahun ada di Jakarta," kata Ketua Umum Forkabi Abdul Ghoni, beberapa waktu lalu.
Pramono yang hadir langsung mengucapkan terima kasih atas dukungan dan komitmen Forkabi. Katanya, dukungan itu memberikan energi luar biasa.
Bahkan, Pramono secara terbuka sudah meneken kontrak politik di hadapan massa FBR. Komitmen Pramono itu untuk melestarikan budaya Betawi.
Masyarakat Madura di Jakarta yang tergabung dalam Madas. Mereka menyatakan dukungan tersebut setelah melalui pertimbangan matang.
"Tentu ini merupakan pertimbangan-pertimbangan strategis yang kami lakukan dari warga Madura dan warga Madura full support untuk memenangkan pasangan Pramono-Rano Karno," ujar Ketua Umum Madas Yusuf Rizal.