Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

28 Juta Orang Terancam Kena Diabetes, Anak-Anak Sudah Terjangkit Kencing Manis

RN/NS | Kamis, 08 Agustus 2024
28 Juta Orang Terancam Kena Diabetes, Anak-Anak Sudah Terjangkit Kencing Manis
Ilustrasi
-

RN - Jutaan orang terancam kena diabetes. Tragisnya saat ini banyak anak-anak juga sudah terjangkit penyakit kencing manis.

Data dari International Diabetes Federation (IDF), Indonesia menduduki peringkat kelima negara dengan jumlah diabetes terbanyak yaitu 19,5 juta penderita di tahun 2021 dan diprediksi akan menjadi 28,6 juta pada 2045.

Ketua DPR Puan Maharani mendorong agar pemerintah dalam hal ini Kemenkes mencari solusi yang mampu menghadang penyakit diabetes. 

BERITA TERKAIT :
HBH Gak Bisa Diolah, DPRD Jakarta Usulkan Nama Baru Jadi Pj Gubernur Jakarta
HBH Terdepak, Baru Berasa Kena Prank Politisi Kebon Sirih

Puan mendorong penggunaan bahan pangan pertanian lokal untuk dikonsumsi karena kandungannya yang sehat dan bergizi.

Sementara data Ikatan Dokter Indonesia (IDI), angka diabetes pada anak melonjak hingga 70 kali lipat pada Januari 2023 dibandingkan tahun 2010. Sehingga perlu perhatian serius dari semua pihak.

"Meningkatnya diabetes pada anak menuntut pengawasan ekstra dari banyak pihak, khususnya orang tua. Pentingnya sosialisasi dan konsumsi bahan pangan lokal juga sangat diperlukan untuk mencegah diabetes pada anak," ujar Puan dalam keterangan yang diterima redaksi, Rabu (7/8). 

Di tengah gempuran pilihan minuman tinggi gula dan makanan ultra-proses yang ‘menggoda anak’, Ketua DPP PDIP ini menilai bahan pangan hasil pertanian lokal dapat menjadi alternatif. 

Puan mencontohkan salah satunya adalah singkong sebagai makanan sumber karbohidrat yang bagus untuk kesehatan.

"Singkong, salah satu sumber karbohidrat dengan indeks glikemik rendah bisa menjadi pilihan karena tidak memicu lonjakan gula darah, walau tentu saja konsumsinya tidak boleh berlebihan,” jelasnya.

Untuk itu, Puan menekankan pentingnya sosialisasi gerakan mengonsumsi bahan pangan lokal.

“Selain mudah diolah menjadi bahan makanan dengan banyak kreasi untuk menggantikan nasi sebagai karbohidrat, bahan pangan lokal seperti singkong dan umbi-umbian memiliki banyak manfaat baik untuk tubuh,” pungkasnya.