Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Waspada, Kopi Instan (Sachet) Picu Diabetes & Jantung

RN/NS | Sabtu, 03 Agustus 2024
Waspada, Kopi Instan (Sachet) Picu Diabetes & Jantung
Ilustrasi kopi instan.
-

RN - Konsumsi kopi instan atau sachet ternyata mengandung campuran yang berbahaya buat tubuh. Kopi instan bisa memicu diabetes.

Biasanya kopi instan menjadi alternatif karena lebih cepat dan mudah didapat ketimbang kopi biji murni gilingan.

Cara pembuatan yang sederhana dengan rasa yang udah pasti enak tanpa harus menambahkan takaran bahan lainnya dianggap memudahkan. Tetapi masih banyak pro dan kontra yang beredar terhadap kebiasaan konsumsi kopi instan.

BERITA TERKAIT :
Picu Jantung, Hindari Es Krim, Mentega & Daging Olahan 
Jangan Anggap Enteng Batuk Kering, Virus Bisa Merusak Jantung Hingga Kanker Paru-Paru

Ada beberapa penelitian yang menyebut bahwa kopi instan memiliki efek yang kurang baik untuk tubuh. Jika dikonsumsi secara rutin dan terlalu sering ada bahaya yang akan mengancam kesehatan.

Berikut ini 5 efek samping kopi instan yang berbahaya menurut Livestrong:

1. Kandungan zat tambahan

Untuk membuat kopi instan terasa enak dan tidak kalah dengan kopi di kafe maka dibutuhkan beberapa zat tambahan. Termasuk untuk merekayasa kopi agar lebih awet dan tetap segar walaupun disimpan selama bertahun-tahun sebelum diseduh.

Tambahan lemak dan bahan-bahan kimia, terutama pada kopi 3-in-1 tidak baik untuk dikonsumsi setiap hari. Tambahan kandungan lemak di dalam kopi instan dapat menjadi asupan lemak jenuh yang tersembunyi.

Ahli gizi menyayangkan rutinitas konsumsi kopi instan ini dapat memicu risiko gangguan jantung. Apalagi jika memilihnya sebagai persediaan untuk minum kopi ketika berkendara atau dalam perjalanan.

2. Kadar kafeinnya lebih rendah

Saat memilih untuk membeli kopi biasanya yang diincar adalah efek dari asupan kafein. Baik untuk memicu tenaga di pagi hari maupun membantu otak tetap terjaga dan mata melek pada sore hari.

Tetapi jika beranggapan kopi instan dapat menjadi alternatif untuk manfaat ini pemahamannya perlu dikoreksi. Sebagian besar kopi instan justru memiliki kadar kafein yang lebih rendah atau bahkan sangat rendah dibandingkan kopi segar.

Pada secangkir kopi instan biasanya memiliki kandungan kafein sekitar 60-85 miligram. Sementara jika membandingkannya dengan kopi yang diseduh secara segar, kandungan kafeinnya mencapai 75-165 miligram.

3. Jumlah antioksidan yang sedikit

Selain kandungan kafein, kopi sebenarnya memiliki antioksidan yang berkhasiat untuk melindungi tubuh dari penyakit dan radikal bebas. Maka kopi juga tergolong ke dalam asupan yang menyehatkan.
Sayangnya kadar antioksidan di dalam kopi instan justru jauh lebih rendah daripada kopi yang diseduh segar. Pernyataan ini telah dibuktikan melalui sebuah penelitian pada 2019 silam.

Jurnal brujul Journal of Advanced Research memperlihatkan bagaimana kandungan asam klorogenat di dalam kopi. Jenis adam tersebut bekerja sebagai polifenol, salah satu jenis antioksidan, yang terkandung sangat rendah di dalam kopi instan.

4. Kandungan akrilamida

Ada kandungan akrilamida yang efek sampingnya mengkhawatirkan untuk tubuh. Foto: Getty Images/Stockah
Kekhawatiran selanjutnya dari konsumsi kopi instan adalah adanya kandungan akrilamida di dalamnya. Akrilamida merupakan salah satu bahan kimia yang berpotensi membahayakan tubuh.

Akrilamida terbentuk ketika kopi dipanggang, terdapat dalam asap hasil pembakaran, hingga beberapa produk perawatan tubuh. Pada 2013 ada penelitian yang menyebut kopi instan memiliki akrilamida 2 kali lipat lebih banyak dari kopi segar.

Penemuan itu kemudian menggelitik ahli untuk melihatnya lebih dalam. Akhirnya terbukti bahwa konsentrasi akrilamida di dalam kopi instan banyaknya hampir 2 kali lipat dari kopi yang baru selesai dipanggang.

5. Tambahan gula dan krimer yang banyak

Kopi instan tidak cocok untuk mereka yang hendak konsumsi kopi guna mendapatkan dorongan energi dari minuman rendah kalori. Dalam kopi instan yang hitam sekalipun tetap saja ada tambahan kalorinya.

Seperti gula tambahan dengan berbagai turunannya, krimer, serta banyak perisa yang ditambahkan. Zat-zat yang ditambahkan ini tidak hanya bekerja sebagai pemanis tetapi juga dimaksudkan untuk membuat aroma kopi menjadi lebih harum.

Buktinya dapat terlihat ketika membuka kemasan kopi akan ada aroma harum kuat yang terendus. Kopi instan dengan kalori tersembunyi ini akan menjadi musuh besar untuk menurunkan berat badan.