RN - Gelombang penangkapan jemaah Indonesia tanpa visa haji resmi terus berlangsung di Arab Saudi. Pihak berwenang Saudi memperketat pengawasan dan berhasil menahan puluhan Warga Negara Indonesia (WNI) yang mencoba melaksanakan ibadah haji tanpa melalui jalur resmi.
Ketua Presidium Jaringan Aktivis Reformasi Indonesia (JARI) 98, Willy Prakarsa, turut prihatin dengan maraknya penggunaan visa non-haji yang berujung penangkapan.
Willy menghimbau bagi yang ingin melaksanakan ibadah haji, tunggu Labbaik Allahumma Labbaik.
BERITA TERKAIT :“Tunggu panggilan dariNYA, jangan memaksakan diri. Gunakan visa yang sudah diatur oleh pemerintah. ONH Plus, Reguler, ataupun Furoda,” ujar Willy yang sudah beberapa kali berangkat menunaikan rukun Islam ke-5 ini.
Willy menegaskan, jangan sekali kali menggunakan visa mukimin, pekerja, umroh. “Percuma kalian pasti ditangkap. Kalau kalian ditangkap, yang repot adalah diri kalian sendiri danbkeluarga kalian yang ada di Indonesia,” tegasnya.
Selanjutnya Willy menyarankan, bagi jamaah yang memaksakan diri pergi haji karena ingin dapat jabatan dan titel H titik di depan namanya, lebih baik datang ke base camp JARI’98 di wilayah Tangerang Selatan.
“Selanjutnya temui Sekjen, Komir, Andi atau Ambon. Nggak usah ratusan juta, cukup lima puluh juta, disini kita kasih titel H titik di depan nama. Kita kasih sertifikat, lalu ada hadiah berupa, sajadah, kismis, kurma, air zam zam. Tinggal ngambil aza nih teman teman di Tanah Abang. Jadi jangan paksakan hal hal seperti itu. Ikhlas dalam beribadah. Sabar dan tunggu panggilannya,” pungkas Willy.