RN - Komitmen untuk membangun Kota Bekasi terus digaungkan. Hal ini terlihat dari DPC Pemuda Demokrat Kota Bekasi saat menggelar tasyakur Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-77 bersama Front Marhaenis.
Bertema Sinergi Bersama Untuk Indonesia Maju acara itu digelar di Gedung Pemuda (GP), Kota Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (1/6/2024).
"Kita gelar sukuran dan potong tumpeng, tujuannya untuk menyatukan kembali kelompok - kelompok Marhaenis di Kota Bekasi dalam satu visi membangun Kota Bekasi. Menguatkan persatuan kaum marhaen agar untuk kemajuan kota," ungkap Ketua DPC Pemuda Demokrat Indonesia Kota Bekasi, Bung Jesa.
BERITA TERKAIT :Puncak acara HUT ke 77 tahun Pemuda Demokrat Indonesia Kota Bekasi, juga dihadiri tokoh seperti Mbak Tari dan jajaran DPP Pemuda Demokrat Indonesia yakni Sekjen DPP, Bung King Vidor, Ketua DPP Mbak Nyimas Sakuntala Dewi dan kelompok Marhaenis seperti GMNI serta GPM.
Sekertaris DPP Pemuda Demokrat Indonesia, King Vidor mengatakan bahwa kehadiran Pemuda Demokrat Indonesia harus menjadi salah satu kelompok yang menjaga persatuan dan kesatuan Bangsa. Pemuda Demokrat Indonesia, harus hadir membela kaum Marhaen yang ada di Kota Bekasi.
"Kita pernah diinjak, dikerdilkan, di hancurkan menjadi debu. Tapi kita tumbuh lagi, intinya kata persatuan dan kesatuan harus kita wujudkan di Kota Bekasi. Jangan sampai kaum marhaenis terpecah belah dalam mempertahtujuanujuan mulia pemikiran Bung Karno," tegas Bung King.
Ketua DPP Pemuda Demokrat Indonesia Mbak Nyimas Sakuntala Dewi juga meminta agar kekuatan kaum Marhaenis di Kota Bekasi dapat bersatu, kedepan akan banyak tantangan dan rintangan dengan kondisi saat ini. Namun jika ada satu kata pejuangan dan persatuan maka apapun akan dapat di hadapi.
"Jangan sampai kita mudah dibelah, mudah di pinggirkan dan takut menyuarakan kebenaran. Pemuda Demokrat Kota Bekasi harus mampu memberikan pemikiran dan gagasanya untuk pembangunan Bekasi kedepan," jelasnya.
Tokoh senior Pemuda Demokrat Indonesia Sri Utari Ponconegoro yang sering disapa Mbak Tari juga turut membakar semangat kaum Marhaenis dengan menceritakan sejarah perjuangannya di masa lalu.
"Kota Bekasi pernah di merahkan dengan ribuan Kader Pemuda Demokrat Indonesia. Meski pada saat Orde Baru kaum Marhaenis selalu dipinggirkan. Perjuangan dulu lebih nyata, padahal katanya sudah Merdeka, tapi kaum Marhaen selalu di pinggirkan, dibentur-benturkan dengan Islam," kata Mbak Tari.
Dalam acara tampak hadir Mantan Ketua Pemuda Ansor Muhammad Jupri, Ketua Bawaslu Kota Bekasi Vidya Nurul Fatia, Komisioner Bawaslu, Jhony Sitorus, perwakilan fatayat Nu dan Ketua TAC Kota Bekasi M. Farid serta beberapa perwakilan OKP dan LSM.