RN - Ratusan warga di Desa Sibanggor Julu dan Sibanggor Tonga, Kecamatan Puncak Sorik Marapi, Kabupaten Mandailing Natal (Madina) dilarikan ke rumah sakit.
Kepala BPBD Madina Muksin Nasution ketika dikonfirmasi mengungkapkan warga yang diduga keracunan gas PT. SMGP berjumlah 101 orang, Jumat (23/2/2024).
Muksin mengatakan peristiwa warga diduga keracunan ini terjadi Kamis (22/2/2024) sekitar pukul 19.15 WIB. "Diduga terjadi keracunan Gas milik PT. SMGP pada percobaan pembukaan lubang bor yang mengakibatkan banyak mengalami mual, muntah, pusing dan pingsan di sekitar lokasi lubang bor," terangnya.
BERITA TERKAIT :Warga yang diduga keracunan terdiri dari orang dewasa hingga anak-anak ini dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan medis.
Muksin menguraikan sebanyak 46 orang warga yang diantaranya terdapat tiga ibu hamil dan tiga anak-anak ini dirawat di RSUD Panyabungan. “Di RS Permata Madina berjumlah 55 orang (1 Ibu hamil, 4 orang anak-anak)," jelasnya.
Pihaknya yang mendapat informasi ini kemudian turun ke lokasi dan membantu sebanyak 300 kepala keluarga mengungsi dari lokasi dan mendirikan posko kesehatan.
Kondisi kekinian, kata Muksin, sejumlah warga yang mengungsi juga telah kembali ke rumah masing-masing. Begitu juga dengan 101 warga yang dirawat kondisinya mulai stabil.
"Bahwa warga yang tadi malam mengungsi ke desa-desa tetangga telah kembali ke rumah masing-masing dan anak-anak telah masuk sekolah sebagaimana biasanya," tukasnya.
Diberitakan, kebocoran gas diduga dari PT SMGP ini sudah berulang kali terjadi dan merugikan masyarakat sekitar, bahkan menelan korban.
Pada 6 Maret 2022 lalu, puluhan warga menjadi korban keracunan karena diduga menghirup gas Hidrogen Sulfida (H2S) yang bocor.
Tercatat dari data Pemkab Mandailing Natal, ada 57 warga yang dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat perawatan, setelah mengalami gejala mual, muntah hingga pingsan.
Kejadian 6 Maret 2022 ternyata juga bukan kejadian pertama. Pada 25 Januari 2021 lalu, ada lima warga yang tewas diduga akibat keracunan gas. Kelima korban adalah Sutarmi (46), Kaila Zahra (5), Yusniar (3), Dahni dan Syahrani (14).
Sementara puluhan warga lain serta seorang anggota polisi turut dirawat karena diduga menghirup gas dari pipa yang bocor.
Dari laporan pihak kepolisian, peristiwa nahas itu terjadi ketika pengerjaan pembangunan power plant pembangkit listrik tenaga panas bumi sedang berjalan 80 persen.
Kran master palep untuk mengalirkan panas bumi (fluida) yang dibuka pekerja bernama Deden Demawan justru mengeluarkan gas beracun. Warga yang coba menutup kran tersebut pada akhirnya pingsan.
Dua peristiwa itu sejatinya membuat status PT SMGP menjadi sorotan. Namun, belum sempat dilakukan tindakan tegas, dugaan pipa bocor kembali terjadi pada 24 April 2022, hingga puluhan warga dibawa ke rumah sakit.