RN - Salah satu Cawapres disebut - sebut gelar pertemuan rahasia dengan Dubes Israel di Singapura. Dikabarkan, usai pertemuan itu, Cawapres tersebut lantang teriak tolak IKN dan Hilirisasi.
Begitu diungkapkan Juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Hasan Nasbi, ada salah satu cawapres bertemu Dubes Israel untuk Singapura, Eliyahu Vered Hazan. dilansir suara.com, dikutip Rabu (14/2/2024).
Diungkapkannya, pertemuan salah satu cawapres dengan Eliyahu Vered Hazan ini menurut Hasan Nasbi terjadi di akhir Desember 2023 di Singapura.
BERITA TERKAIT :"Tanggal 29 atau 30 Desember ada salah satu cawapres berdelapan dengan timnya dengan satu partai dengan cover Middle East Committe for Gaza and Global Humanitarian ketemu dengan Eli Hazan dubes Israel di Singapura," ujar Hasan Nasbi di Youtube Cokro TV.
Hasan mengaku memiliki bukti foto-foto pertemuan itu dan juga foto paspor cawapres dan timnya tersebut pergi ke Singapura.
Mengenai isi pembicaraannya, Hasan Nasbi mengaku tidak tahu. Tapi ia yakin pertemuan itu tidak membahas mengenai Gaza dan Palestina.
"Kalau untuk Gaza dia ketemunya, untuk Palestina, pasti dia beritakan. Kalau misalnya itu untuk Palestina pasti dia beritakan. Kalau ga dia beritakan, berarti ngomong soal lain," tuturnya.
Menurut Hasan, pertemuan itu pasti bukan soal Palestina hanya saja dibungkus seperti pertemuan soal Palestina.
"Soal middle east committe for Gaza, ini juga bukan dari middle east tapi dari east java dan middle java. Ketemu sama dubes Israel. Pasti bicara bukan bicara Palestina karena kalau bicara Palestina, mereka pasti sudah glorifikasi di sini," ucap Hasan.
Setelah pertemuan dengan Dubes Israel untuk Singapura itu, kata Hasan Nasbi, cawapres itu tiba-tiba menolak IKN dan menolak hilirisasi.
Hasan juga mengungkap pertemuan tersebut difasilitasi agen asing yaitu agen Singapura yang lagi menyamar menjadi adviser ekonomi di salah satu provinsi di Sumatera.
"Dan tim ahlinya, tim pakarnya itu yang nolak hilirisasi itu?" tanya M Qodari. "Iya, ya kaya gitu," jawab Hasan Nasbi.
Namun Hasan mengatakan, pihaknya tidak mau menggunakan isu ini untuk menyerang cawapres tersebut di masa kampanye walau mengantongi bukti berupa foto.
"Kita ga mau menggunakan ini sesuatu yang sifatnya dalam proses, sesuatu yang sifatnya dugaan, walaupun faktanya ketemuannya ada tapi isi pembicaraan kan kita ga tahu. Kita ga mau pake itu sebagai serangan politik. Kita uda tahu dari awal tahun kok," tukasnya.