Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Jokowi Minta Cabut Laporan, Butet Sindir Relawan Jangan Cari Muka Dan Penjilat Kekuasaan

RN/NS | Selasa, 06 Februari 2024
Jokowi Minta Cabut Laporan, Butet Sindir Relawan Jangan Cari Muka Dan Penjilat Kekuasaan
Butet Kartaredjasa
-

RN - Butet Kartaredjasa bisa bernafas lega. Laporan terhadap dirinya kini sudah dicabut.

Kepastian itu dikatakan Ketua Umum Projo, Budi Arie Setiadi. Menkominfo ini meminta kepada relawannya dan sesama relawan Jokowi lainnya agar mencabut pelaporan terhadap Butet Kartaredjasa ke Polda DIY. 

Sementara Butet mengapresiasi langkah yang akan diambil tersebut. "Yang pertama terima kasih Menkominfo-nya itu juga mengurangi beban polisi. Polisi itu kan banyak kerjaannya," kata Butet yang hadir secara daring dalam jumpa pers TPN Ganjar-Mahfud, Senin (5/2/2024).

BERITA TERKAIT :
Candaan Ngintil Wedhus, Butet Kartaredjasa Sebut Projo Pansos?

Butet juga menilai perintah pencabutan itu merupakan kode dari Jokowi. Dia menilai hal itu merupakan cara Jokowi mengingatkan relawannya untuk tidak menjadi penjilat kekuasaan.

"Kedua, itu penting juga itu cara Pak Jokowi untuk mengingatkan relawan-relawannya supaya tidak sibuk cari muka dan jadi penjilat," tambah Butet.

Butet menuturkan laporan yang seharusnya dicabut tak hanya miliknya. Menurutnya laporan lain yang bertujuan untuk menegakkan demokrasi pun harus dicabut juga.

"Semua kawan-kawan yang dikriminalisasi, yang berjuang untuk menegakan demokrasi dan konstitusi dan hari ini dipolisikan, itu juga harus dicabut, karna kawan-kawan itu juga sebenarnya kawannya Jokowi juga," ujar Butet

"Jadi tolong diartikan yang berteman dengan Pak Jokowi itu bukan cuma saya, tapi jutaan rakyat Indonesia yang hari ini jadi korban prank-nya Pak Jokowi itu juga harus dibebaskan," sambungnya.

Lebih jauh, Butet mengatakan, turunya para civitas akademika merupakan alarm peringatan. Namun, dia menilai kritik yang dilontarkan merupakan tanda cinta terhadap Presiden Jokowi.

"Semua orang itu mencintai dan mengakui, memberikan apresiasi atas prestasi-prestasi Pak Jokowi. Jadi kalau mengkritik, itu mengingatkan itu tanda cinta. Jadi tolong Pak Jokowi sampaikan menteri jenengan itu, Menkominfo itu jangan cuma kasus saya baca pantun, semua dong (dicabut) itu baru keren," imbuh Butet.

Kendati begitu, Butet mengatakan tetap berteman dengan Jokowi. Namun memiliki sikap yang berbeda dalam politik

"Jadi meskipun kasus baca pantun saya itu udah disuruh hentikan, tapi Pak Jokowi tetep kekeh mengkhianati konstitusi, tetep tidak tunduk pada demokrasi, ya saya mohon maaf pak, bapak tetap berteman sama saya sebagai manusia, tapi secara politik Pak Jokowi tetap berseberangan dengan kami," katanya.

Butet Kartaredjasa diketahui dilaporkan ke Polda DIY karena dianggap menghina Presiden Jokowi. Laporan itu dibuat relawan Projo, Sedulur Jokowi, Arus Bawah Jokowi, dan didampingi TKD Prabowo-Gibran.

Ketua Umum (Ketum) Projo Budi Arie Setiadi kemudian meminta kepada relawannya dan sesama relawan Jokowi lainnya agar mencabut pelaporan terhadap Butet Kartaredjasa ke Polda DIY. Budi menyebut hal ini merupakan perintah langsung dari Jokowi.

"Bapak Presiden Jokowi meminta agar Projo atau relawan Jokowi untuk mencabut pelaporan Pak Butet ke polisi," kata Budi kepada wartawan, Senin (5/2/2024).

Menkominfo ini mengatakan Jokowi berpesan agar relawannya tak membuat keramaian di publik. Dia menyebut Jokowi yang dianggap dihina justru tidak mengambil proses hukum padahal pasal itu berlaku delik aduan.

"Kata Bapak Presiden, jangan bikin ramai di publik. Pak Presiden Jokowi yang jadi sasaran omongan Pak Butet saja, tidak mengadukan ke polisi kok. Lagi pula ini delik aduan," kata Budi.

Jokowi, kata Budi, menekankan bahwa Butet merupakan seorang kawan. Dia pun meminta para relawan Jokowi agar menjaga suasana yang kondusif.

"Apalagi, kata Pak Presiden Jokowi kalau Pak Butet itu kan kawan kita sendiri. Jadi kita bangun suasana kondusif dan persaudaraan kita sebagai sesama anak bangsa," ujar Budi.