Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

PDIP, PKS, Gerindra & NasDem Berebut Kursi Ketua DPRD DKI 

RN/NS | Sabtu, 20 Januari 2024
PDIP, PKS, Gerindra & NasDem Berebut Kursi Ketua DPRD DKI 
Ilustrasi
-

RN - Siapa pemenang Pemilu 2024 di Jakarta masih misteri. Tapi dari hasil beberapa lembaga survei kalau partai terkuat saat ini ada empat.

Partai itu yakni PDIP, PKS, Gerindra dan NasDem. Keempatnya sama-sama kuat dan mesinya terus perputar di bawah. 

PDIP yang sudah dua kali (2009-2014  dan 2019-2024) memenangi perolehan kursi di Gedung DPRD DKI Jakarta, Kebon Sirih harus waspada. Karena, tren dari PKS dan Gerindra serta NasDem sedang naik pada Pemilu 2024-2029. 

BERITA TERKAIT :
Hermanto Berani Bantah Ketua DPRD DKI, Gak Bahaya Ta?
Kelurahan Dapat Dana Jumbo, DPRD DKI Ngeri Lurah Banyak Masuk Bui 

Dari 106 kursi DPRD pada Pemilu 2019, PDIP mendapatkan 25 kursi atau terbanyak disusul Gerindra 19 kursi, PKS 16 kursi, Demokrat 10 kursi, PAN 9 kursi, PSI 8 kursi, NasDem 7 kursi, Golkar 6 kursi, PKB 5 kursi dan PPP 1 kursi.

Kenaikan PKS dan NasDem tidak lepas dari efect Anies Baswedan. Sementara PDIP masih mengandalkan mesin partai dan caleg. Sementara Gerindra efect dari Prabowo.

Pemilih Jakarta memang sulit ditebak. Artinya, gelombang suara baru akan terlihat jelas pasca pencoblosan hari H tanggal 14 Februari 2024. 

Jika berbanding lurus dengan suara capres-cawapres. Tentunya PKS dan NasDem bakal mujur. Sebab, hasil survei capres-cawapres, kalau DKI Jakarta akan dimenangi Anies Baswedan dan Cak Imin (AMIN).

Edisi Cetak Radar Nonstop. Jagonya Berita Jakarta 

KPU DKI Jakarta sudah menetapkan daftar pemilih tetap atau DPT sebanyak 8.252.897 pada Pemilu 2024. Jutaan pemilih tersebut bakal nyoblos di 30.766 TPS.

Berikut sebaran pemilih berdasarkan wilayah:

1. Kepulauan Seribu

• 22.036 orang
• 88 TPS
• 6 kelurahan
• 2 kecamatan

2. Jakarta Pusat

• 830.352 orang
• 3.129 TPS
• 44 kelurahan
• 8 kecamatan

3. Jakarta Utara

• 1.345.136 orang
• 4.853 TPS
• 31 kelurahan
• 6 kecamatan

4. Jakarta Barat

• 1.905.352 orang
• 7.169 TPS
• 56 kelurahan
• 8 kecamatan

5. Jakarta Selatan

• 1.766.049 orang
• 6.715 TPS
• 65 kelurahan
• 10 kecamatan

6. Jakarta Timur

• 2.383.972 orang
• 8.812 TPS
• 65 kelurahan
• 10 kecamatan

Sementara daftar pemilih berdasarkan klasifikasi usia:

• 17 tahun 2 persen
• 18-21 tahun 8 persen
• 22-30 tahun 19 persen
• 31-45 tahun 32 persen
• 45 tahun ke atas 39 persen.

Survei Internal 

Partai Demokrat (PD) membuka hasil survei internalnya. Partai berlambang Bintang Mercy itu mengklaim suaranya naik.

Kenaikan itu dari 10 kursi DPRD DKI Jakarta menjadi 14. Artinya PD akan tetap mendapatkan jatah kursi pimpinan secara otomatis. 

Diketahui, PD sempat berjaya di Jakarta pada Pemilu 2009. PD menang telak dan memperoleh kursi Ketua DPRD. 

Ketua DPD Partai Demokrat DKI Jakarta, Mujiyono naiknya suara partainya berdasarkan hasil survei internal. Mujiyono haikul yakin kakau PD akan tetap mendapat kursi pimpinan DPRD DKI Jakarta. 

"Bahkan perolehan kursi DPRD DKI Jakarta ikut naik, dari yang semula 10 orang pada Pileg 2019, akan naik menjadi 14 kursi pada 2024," ujar Mujiyono saat diskusi NGObrolin JAKarta (Ngojak) bertajuk: "Menebak Jawara Pemilu 2024 di Jakarta", di kawasan Gondangdia Menteng, Jakarta Pusat pada Kamis (18/1) malam.

“Dari survei yang dillakukan Demokrat kemungkinan Gerindra (unggul) dengan 23-24 kursi, sedangkan PDIP selisihnya hanya 2-3 kursi dengan Gerindra atau sekitar 20-21 kursi, PKS naik dari 16 jadi 19, Demokrat 14 kursi dan kemudian Golkar (kemungkinan 9-10 kursi),” papar Mujiyono.

Dalam diskusi yang digelar Lintas Generasi Aktivis Pro Jakarta, Sekretaris DPW PKS DKI Jakarta Abdul Aziz tidak mau kalah. PKS menilai efek ekor jas dari sosok Capres nomor urut satu, Anies Baswedan memberikan positif yang begitu besar bagi PKS.

Menurutnya, ceruk suara antara PKS dengan Demokrat tentu berbeda. Secara ideologi, Demokrat menganut nasionalis-religius, sedangkan PKS lebih condong ke religius sehingga lebih dikenal sebagai partai politik berbasis Islam.

“Menurut kami, PDIP, Gerindra dan PKS akan bersaing ketat dengan perolehan suara yang tidak terlalu jauh menempati tiga besar. Selanjutnya diikuti Demokrat dan Nasdem,” jelas Azis.