RN - Ganjar Pranowo sepertinya ogah dicap anjlok. Ganjar menyebut elektabilitasnya naik dari hasil survei internal.
"Ya survei saya, saya naik tuh. Survei saya naik," kata Ganjar di Makam Gus Dur, Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, Jumat (12/1/2023).
Diketahui hasil beberapa lembaga survei nama Ganjar anjlok. Jago PDIP ini terancam tidak masuk keputaran kedua pilpres.
BERITA TERKAIT :Survei elektabilitas capres-cawapres versi Ipsos menyebut Prabowo-Gibran 48,05%, Anies-Cak Imin 21,80% dan Ganjar-Mahfud 18,35%. Sementara yang tidak tahu 11,80%.
Ganjar menjelaskan dalam survei internal, pihaknya menggunakan sistem triangulasi. Dia menyebut hasil survei tersebut masih terus berkejar-kejaran.
"Kami masih kejar-kejaran antar dua kandidat, perbedaannya sekitar 2%. Kadang-kadang kami 3 di atas, kadang 3 di bawah," jelas dia.
Meski begitu, Ganjar menyampaikan hasil-hasil survei lain tetap dijadikan referensi. Maka, dia pun akan membandingkan hasil survei-survei tersebut.
"Hingga suatu ketika survei datang pada hari yang sama, sampelnya sama, rilisnya beda berapa hari hasilnya juga berbeda di antara mereka," ungkapnya.
"Oke nggak apa-apa, jangan-jangan betul di beberapa tempat itu buat kami menjadi catatan untuk dijadikan perhatian, ya umpama di Jateng, Jatim, Yogyakarta, Jabar di daerah-daerah yang gemuk menjadi perhatian, nggak apa-apa semua survei kita jadikan pelajaran untuk kita menyikapi dengan bijak," imbuh dia.
Sementara itu, Dewan Penasihat TPN Ganjar-Mahfud, Yenny Wahid, mengatakan jika survei Ganjar di Jatim dan Jateng unggul. Yenny pun mengaku optimis.
"Jateng-Jatim Mas Ganjar hampir di semua survei paling unggul, di Jatim dan Jateng," tuturnya.
Sebelumnya, Lembaga riset internasional Ipsos Public Affairs menggelar survei terkait elektabilitas capres-cawapres pada periode 27 Desember 2023-5 Januari 2024. Hasilnya pasangan Prabowo-Gibran menempati posisi teratas, disusul pasangan Anies-Cak Imin, dan Ganjar-Mahfud.