RN - Heboh anggaran Rp207 miliar soal publikasi dan dokumentasi di Sekretariat DPRD DKI Jakarta mulai terkuak. Salah satu anggota dewan menyebut adanya acara fiktif hingga ngaco-ngaco.
Ngaco-ngaco misalnya, acara sekali dibikin dua kali. Belum lagi soal pembicara yang bukan ahli atau bidangnya dijadikan narasumber.
Setiap anggota DPRD DKI melakukan sosper 4 kali setiap bulannya. Sekali sosper dewan mendapatkan anggaran sekitar Rp 100 juta. "Cuma menghamburkan duit APBD aja itu," tegas dewan yang namanya enggan disebutkan, Jumat (3/11).
BERITA TERKAIT :Seperti diberitakan, Plt Sekretariat DPRD DKI, Agustinus tidak membantah terkait adanya anggaran publikasi dan dokumentasi dalam APBD DKI 2023. Dia mengungkapkan anggaran Rp207 miliar itu untuk memenuhi kebutuhan sosialisasi Perda (sosper) 106 anggota DPRD DKI Jakarta selama setahun atau 12 bulan.
“Jadi setiap anggota DPRD DKI melakukan sosper, 4 kali setiap bulan. Nah itu dikalikan 12 bulan. Jadi total ada 48 kali kegiatan sosper bagi setiap anggota DPRD DKI,” ujar pria yang akrab disapa Aga, kepada wartawan, Kamis (2/10).
Jika dirinci, kata dia setiap pelaksanaan sosper. Tiap anggota DPRD DKI Jakarta akan mendapatkan pembiayaan Rp100 juta.
”Nah dana itu untuk biaya sewa kursi, sound sistem, tenda dan kebutuhan lainya saat pelaksanaan sosper,” bebernya