RN - Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel) gerak cepat alias gercep. Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie mengaku solusinya adalah tanam pohon.
"Yang sudah kita lakukan kemarin kami menggerakkan penanaman pohon di Tangsel. Setiap kecamatan kita dorong untuk melakukan penanaman pohon pucuk merah, trembesi, tabebuya, dan karena cuaca panas saya dorong juga (pohon) kembang kertas," ujar Benyamin kepada wartawan di Polres Tangsel, Rabu (16/8/2023).
Selain itu, kata Benyamin, Dinas Perhubungan (Dishub) Tangsel telah melakukan uji emisi kepada mobil bus. Mobil kendaraan dinas Pemkot yang berusia lebih dari 5 tahun juga dilakukan uji emisi.
BERITA TERKAIT :"Dishub itu melakukan inventarisasi dan pemeriksaan gas emisi terutama pada mobil-mobil bus. Kemudian, truk-truk kami, kemudian mobil-mobil diesel kami yang usianya sudah lebih dari 5 tahun," ungkap dia.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangerang Selatan Wahyunoto Lukman sebelumnya membantah bahwa udara di Tangsel berbahaya untuk dihirup. Dia mengatakan udara Tangsel dalam kondisi aman untuk dihirup.
"Sampai dengan data yang kemarin keadaannya (kualitas udara) sedang. Sangat layak untuk makhluk hidup, manusia, hewan, tumbuhan-tumbuhan, dan lain-lain. Jadi, ya kita sehari-hari kita rasakan," ujar Wahyunoto, Jumat (11/8).
Wahyunoto mengatakan DLH Tangsel punya alat pengukur kualitas udara sendiri. Bahkan alat tersebut juga dapat mendeteksi 5 unsur berbahaya dalam partikel di udara.
"Kalau kami di Dinas LH Tangsel mempunyai alat yang juga mampu mengukur atau mengetahui unsur di dalam partikel yang ada," ucapnya.
Ia mengatakan, berdasarkan alat ukur DLH Tangsel yang ada, tidak ditemukan 5 unsur berbahaya itu. Meski demikian, Wahyu mengatakan memang masih ditemui sejumlah partikel yang berterbangan di udara, tetapi tidak berbahaya.