Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Proyek Revitalisasi Pasar Jatiasih Lagi Masalah, Banyak Subkontraktor Ngamuk Belum Dibayar

Yud | Kamis, 06 Juli 2023
Proyek Revitalisasi Pasar Jatiasih Lagi Masalah, Banyak Subkontraktor Ngamuk Belum Dibayar
Perwakilan subkontraktor Revitalisasi Pasar Jatiasih dari PT. Sahabat Mitra Jaya, Paskah Ria Pakpahan.
-

RN - Revitalisasi Pasar Baru Jatiasih berlokasi di Kelurahan Jatirasa, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi masih menyisahkan permasalahan. Pulihan Subkontraktor Pembangunan revitalisasi Pasar tersebut mengaku belum diselesaikan pembayarannya.

Kurang lebih sebanyak 15 subkontraktor yang belum dibayar dalam pembangunan Revitalisasi Pasar Baru Jatiasih mendatangi kantor PT. Mukti Sarana Abadi (PT. MSA) selaku kontraktor utama atau pelaksana proyek di Ruko Pom Bensin Jatiasih, Kamis (6/7/2023). 

Tujuan kedatangan subkontraktor tersebut guna meminta kejelasan PT. MSA terkait hutang yang belum dibayar dalam pembangunan Pasar Baru Jatiasih. 

BERITA TERKAIT :
Kena Masalah, Akun Tiktok Herkos Voters Dilaporkan ke Polres Kota Bekasi
Mendekati Pencoblosan, DPRD Kota Bekasi Ingatkan KPU dan Bawaslu Bekerja Profesional

Perwakilan subkontraktor dari PT. Sahabat Mitra Jaya, Paskah Ria Pakpahan mengungkapkan bahwa hari ini kami melakukan mediasi dengan PT. MSA untuk meminta kejelasan kapan mereka akan membayar semua hutangnya.

Paskah Ria Pakpahan menjelaskan, hutang PT. MSA kepada perusahaannya mencapai kurang lebih Rp 1 miliar.

"Saya sudah menunggu sampai hampir 1,5 tahun dan itu belum dibayar juga oleh pihak PT. PT. Mukti Sarana Abadi (PT MSA) selalu kontraktor utama pembangunan revitalisasi Pasar Baru Jatiasih sebelumnya menjanjikan akan melunasi jika pasar sudah berfungsi dan pedagang sudah masuk untuk berjualan. Tapi pelunasan itu belum juga dibayarkan," ucapnya dengan nada kesal.

Jika ditotal keseluruhan, lanjut Paskah, hutang yang belum dibayar kepada 15 subkontraktor yang hari ini datang bisa mencapai 9 hingga Rp 10 miliaran rupiah. "Itu belum semua vendor (subkontraktor) yang datang hari ini ya," ungkapnya. 

Lebih lanjut dia menjelaskan, selama ini jika pihak subkontraktor menagih, maka pihak PT MSA selalu beralasan memiliki masalah internal di perusahaannya.

"Mereka selalu bilang bahwa mereka punya masalah internal dan sedang diaudit. Tapi sampai saat ini auditnya tidak selesai-selesai," papar Paskah. 

Adapun untuk hasil mediasi hari ini, Paskah membeberkan kalau pihak PT. MSA bersedia membayar hutang dengan catatan yaitu dalam waktu tiga minggu ke depan akan menyelesaikan masalah di internal mereka terlebih dahulu.

"Jadi, tadi kami sepakati tanggal 27, kami sudah mendapatkan kepastian untuk pembayarannya," jelasnya. 

Dia juga menegaskan, jika nantinya belum juga ada kejelasan, dirinya akan menempuh jalur hukum. "Kami, rekan-rekan subkontraktor juga sepakat, jika nantinya tidak ada kejelasan maka akan membongkar dan mengambil barang-barang kami, mulai dari kabel, lampu, atap, dan lainnya," tegas Paskah. 

Di samping itu, dia meminta kepada Pemkot Bekasi untuk ikut membantu menyelesaikan permasalahan ini. 

"Kami mohon perhatiannya dari pihak Pemda Bekasi untuk membantu supaya permasalahan di  pasar ini bisa diselesaikan. Kewajiban kami sebagai penerima PO (purchase order) sudah kami selesaikan, tinggal kewajiban kalian (PT MSA) untuk membayar kami," tutup Paskah.

Sekedar diketahui, di tahun 2019 Pemerintah Kota Bekasi mengesahkan revitalisasi empat Pasar Tradisional. Anggaran investasi revitalisasi untuk keempat pasar tradisional Kota Bekasi yakni, Pasar Kranji Baru dengan nama perusahaan pemenang lelang PT Annisa Bintang Blitar, senilai Rp 145.007.555.336, Pasar Family Mart dimenangkan PT Aditama Satrindo Internusa, senilai Rp 17.295.782.280, Pasar Bantargebang, dimenangkan PT Javana Arta Perkasa senilai Rp 42.357.357.280, dan Pasar Jatiasih, dimenangkan oleh PT Mukti Sarana Abadi senilai Rp 44.466.926.897. Pembangunan Pasar Jatiasih sendiri dilahan seluas kurang lebih 5.000 meter persegi.

#Bekasi   #Proyek   #Pasar