Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co
Disuruh Belajar Perbankan

Audit BPK Soal Dana KJP & KJMU, FPPJ: Bu Merry Jangan Asal Bacot Dan Bikin Gaduh

RN/NS | Kamis, 01 Juni 2023
Audit BPK Soal Dana KJP & KJMU, FPPJ: Bu Merry Jangan Asal Bacot Dan Bikin Gaduh
Merry Hotma.
-

RN - Merry Hotma diminta tidak asal bunyi alias asal bacot. Sindiran ini diungkapkan Ketua Forum Pemuda Peduli Jakarta (FPPJ) Endriansah.

Aktivis Jakarta yang biasa disapa Rian ini mengaku, dana Kartu Jakarta Pintar atau KJP Plus dan Kartu Jakarta Mahasiswa Unggulan (KJMU) tidak disalurkan adalah dampak dari kinerja Dinas Pendidikan DKI yang tidak gesit dalam bekerja.

"Merry jangan asal bacot dan buat gaduh. Dewan itu jangan cuma bikin gaduh tapi kerja," sindir Rian dalam siaran pers yang diterima wartawan, Kamis (1/6).

BERITA TERKAIT :
Gaduh Fasos Fasum, DPRD DKI Sebut Pengembang Perumahan Jelambar CV Harapan Baru? 
Fasos Fasum Jakarta Senilai Triliunan Rupiah Gak Jelas, Pemprov Jangan Anggap Enteng BPK?

Diketahui, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mengungkap adanya temuan sebesar Rp197,55 miliar anggaran tahun 2022 di Provinsi DKI Jakarta yang tidak tersalurkan kepada pemegang KJP Plus dan KJMU.

"Tudingan Mery Hotma salah sasaran. KJP dan KJMU belum tersalurkan karena Dinas Pendidikan lelet," tukasnya.

Dari hasil analisa dan pengecekan yang dilakukan FPPJ kata Rian kalau KJP Plus dan KJMU telat bukan karena sistem Bank DKI tapi adanya masalah di Dinas Pendidikan. "Dinasnya payah, kita sudah kroscek di Bank DKI dan Dinas Pendidikan. Jadi saya sarankan Merry Hotma bisa baca data ya. Belajar dong sistem perbankan," tukas Rian.

Hingga berita ini diturunkan, politisi PDIP Merry Hotma belum memberikan klarifikasi. Seperti diberitakan, Plt Kepala Disdik DKI Syaefulloh Hidayat mengaku menyalurkan seluruh bantuan itu secara bertahap kepada para penerima manfaat.

“Penyalurannya itu bertahap, tidak bisa dilakukan sehari sekaligus karena jumlahnya ribuan, totalnya 800.003.121 siswa,” aku Syaefulloh Hidayat.

 

#BPK   #KJP   #DPRDDKI