Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co
Pesan Dari Ma'ruf

Menteri Parpol Bermanuver, Kesabaran Wapres Sudah Habis?

RN/NS | Jumat, 05 Mei 2023
Menteri Parpol Bermanuver, Kesabaran Wapres Sudah Habis?
Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin.
-

RN - Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin ternyata bisa marah juga. Dia meminta kepada menteri maupun pejabat negara merangkap pimpinan partai politik tidak mengabaikan tugas-tugasnya. 

Sejumlah pimpinan parpol yang merangkap menteri maupun pejabat negara di antaranya ada Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang juga Menteri Pertahanan. 

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto saat ini Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan merangkap Menteri Perdagangan, Plt Ketua Umum PPP Muhammad Mardiono merupakan Utusan Khusus Presiden (UKP) Bidang Kerja Sama Pengentasan Kemiskinan dan Ketahanan Pangan.

BERITA TERKAIT :
Pensiun Jadi Wapres, Ma’ruf Amin Balik Ke Dakwah
Airlangga Teriak Lima Jatah Menteri, Demokrat Carmuk Ke Prabowo?

"Tentu yang kita harapkan karena dia pejabat sebaiknya jangan sampai kemudian tugasnya terabaikan, jangan sampai mengabaikan tugasnya," ujar Kiai Ma'ruf dalam keterangan persnya di sela kunjungan ke Mal Pelayanan Publik Kabupaten Bengkulu Tengah, Kamis (4/5/2023).

Kiai Ma'ruf tidak membantah jika saat ini partai politik melakukan manuver-manuver jelang Pilpres. Karena itu, meminta para menteri maupun pejabat ini meskipun sibuk persoalan politik, tetapi tetap fokus terhadap tugas-tugasnya.

"Ya memang kalau pejabat yang kebetulan dia pimpinan partai politik pasti ya dia (sibuk) juga karena memang sekarang sudah tahun politik. Pasti akan sibuk terlibat persoalan politik dalam menghadapi pemilu, pilpres, maupun pileg," ujar Ma'ruf.

Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia ini mengingatkan pimpinan parpol yang memegang jabatan kenegaraan harus dapat menempatkan diri antara tugas negara dan urusan keparpolan. Sehingga tugas negara tersebut tidak tercampur dengan urusan politik.

"Tentu agar bisa menempatkan diri. Saya kira itu imbauan saya ya karena dia (punya) tugas ganda bagi mereka yang memang pimpinan parpol," ujarnya.