RN - KPK terus menyelidiki kasus dugaan korupsi pengadaan lahan di Pulogebang, Jakarta Timur. Beberapa anggota DPRD DKI Jakarta sudah dipanggil ke Kuningan.
Kabar beredar, banyak anggota dewan yang kecipratan duit Pulogebang. KPK membenarknya adanya dugaan aliran uang yang diterima oleh beberapa pihak terkait pengadaan.
Uang itu diduga dibagikan saat proses pengusulan anggaran sedang berjalan. "Masih kita dalami dan terus periksa yang terlibat," terang sumber di KPK.
BERITA TERKAIT :Seperti diberitakan, pada Senin (6/3/2023) anggota DPRD DKI Jakarta, Judistira Hermawan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan. Abang dari artis Nia Ramadhani ini diperiksa dalam kapasitasnya sebagai saksi.
Kepala Bagian Pemberitaan KPK, Ali Fikri menyatakan, pihaknya juga meminta Sekretaris Fraksi Golkar DPRD DKI itu untuk mengonfirmasi soal usulan anggaran pengadaan lahan. Pembahasan tersebut dilakukan oleh Perumda Sarana Jaya dan DPRD DKI.
"Dan didalami pengetahuannya antara lain terkait dengan usulan anggaran Perumda Sarana Jaya yang dibahas bersama DPRD DKI untuk pengadaan lahan di Pulo Gebang," jelas Ali.
Sebelumnya, KPK mengaku tengah mengusut kasus dugaan rasuah dalam pengadaan lahan di Pulogebang, Jakarta Timur. Lembaga antirasuah ini menduga modus kasus tersebut hampir sama dengan korupsi pengadaan tanah di Munjul, Pondok Rangon, Jakarta Timur. Namun, nilainya lebih besar dalam kasus di Pulogebang.
KPK mengklaim sudah memiliki bukti permulaan yang cukup dan menaikkan kasus ini ketahap penyidikan. Bahkan KPK sudah menemukan tersangka dan adanya kerugian keuangan negara mencapai ratusan miliar rupiah dalam kasus pengadaan lahan di Pulogebang tersebut.
KPK juga sudah menggeledah Gedung DPRD DKI Jakarta pada Selasa (17/1/2023). Dari penggeledahan itu, penyidik menemukan berbagai dokumen dan alat bukti elektronik yang diduga berkaitan dengan dugaan rasuah pengadaan tanah di Pulogebang, Jakarta Timur.
Bukti-bukti itu ditemukan setelah penyidik KPK menggeledah enam ruangan di Gedung DPRD DKI Jakarta.
Selain itu, tiga mantan anggota DPRD DKI yang diperiksa ialah Ruslan Amsyari, James Arifin Sianipar dan Ichwan Jayadi. Mereka adalah legislator DKI Jakarta periode 2014-2019.