Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Banteng DKI Gak Sabar Rebut Kursi Gubernur, Kenapa Nama Pak Pj Heru Gak Masuk?

RN/NS | Selasa, 07 Februari 2023
Banteng DKI Gak Sabar Rebut Kursi Gubernur, Kenapa Nama Pak Pj Heru Gak Masuk?
-

RN - PDIP sudah siap-siap bertarung di Pilkada DKI. Saat ini para politisi Banteng itu sudah menyaring beberapa nama potensial.

Sekretaris DPD PDIP DKI Jakarta, Gembong Warsono mengungkap, sejumlah nama masuk radar mulai dari Wali Kota Solo Jawa Tengah Gibran Rakabuming Raka hingga Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini.

"Dalam diskusi internal partai, kita sudah mendiskusikan beberapa kepala daerah yang kita anggap berhasil memimpin daerah nya. Salah satunya adalah mas Gibran," ujar Gembong kepada awak media di Jakarta, Senin (6/2/2023).

BERITA TERKAIT :
Golput Di Jakarta Bengkak, Anggaran KPU Rp 900 Miliar Diminta Diaudit
Jokowi, Redup Di Jakarta Dan Bersinar Ke Jateng Hingga Ocehan Ara Yang Ngaco  

"Tapi PDIP masih perlu menapak tahapan-tahapan terhadap penyaringan para calon Gubernur DKI Jakarta, masih panjang tahapannya," imbuhnya.

Gembong menambahkan, selain putra sulung Presiden Joko Widodo, PDIP juga memasukan nama Kepala LKPP Hendrar Prihadi hingga MenpanRB Abdullah Azwar Anas untuk masuk dalam Cagub DKI potensial.

"Kita diskusi, diskusi itu menginventarisasi para kepala daerah dari PDIP yang kita anggap berhasil memimpin daerahnya, seperti Mas Gibran, Bu Risma, Pak Hendrar yang sekarang LKPP, Mas Anas yang sekarang di Menpan-RB," ucapnya.

Lebih lanjut, Gembong menyebut nama-nama Cagub DKI masih di internal PDIP belum terpikir dari luar partai. Sebab, tugas partai mencetak kader dan mencetak calon pemimpin.

"Belum (Cagub dari luar PDIP), kita masih berkutat di internal, khususnya kepala daerah dulu. Ya tugas partai kan adalah untuk mencetak kader kan, tugas partai mencetak calon pemimpin, kewajiban kita menghadirkan hasil dari rekrutmen yang dilakukan oleh partai kemudian kita munculkan sebagai pemimpin, supaya fungsi partai betul-betul efektif," pungkasnya.