RADAR NONSTOP - Walau Pilkada DKI sudah usai, tapi serangan hoaks ke Anies Baswedan terus terjadi. Bahkan, berita bohong itu menjurus ke fitnah
Sepanjang 2018, Anies sering digempur lewat informasi dan berita bohong. Tapi, Anies tetap terlihat santai.
Anies hanya senyum jika dirinya kena serangan hoax. Inilah beberapa hoax yang bikin geger di publik yang berhasil dirangkum redaksi.
BERITA TERKAIT :Saat ramai pencalonan capres-cawapres, Anies diserang soal deklarasi Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI).
Undangan tersebut mengatasnamakan KAHMI yang berisi deklarasi untuk mendukung Anies maju sebagai calon presiden 2019.
Deklarasi akan dilakukan di Balai Agung Balaikota DKI Jakarta, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis, 12 Juli 2018. Tertulis nama Presidium KAHMI, Siti Zuhro dan Sekjen KAHMI, Manimbang Kahariady.
"Itu hoax itu dan menurut saya yang membuat itu kejam," kata Anies di RS Islam Jakarta Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Rabu (11/7/2018).
Hoax juga terjadi jelang perayaan Reuni 212. Rekaman mirip suara Anies yang mengharuskan para peserta Reuni 212 membawa kartu identitas agar bisa masuk kedalam kawasan Monumen Nasional (Monas) beredar luas.
Dipastikan suara tersebut bukan suara Anies Baswedan alias hoax. Dalam rekaman yang berdurasi satu menit lebih sebelas detik si pengisi suara meniru suara Anies Baswedan.
Isinya mengimbau agar para peserta Reuni 212 yang berasal dari daerah untuk membawa kartu identitas. "Pertama, masuk Monas selama ini tidak pernah mengharuskan ada KTP. Kedua itu bukan suara saya, jadi bandingkan saja dengan suara ini. Ini suara asli saya," ujar Anies kepada wartawan, Sabtu (1/12).
Begitu juga soal penutupan Alexis dan Reklamasi. Anies dituduh tidak akan menutup Alexis dan menyegel reklamasi karena takut dengan para cukong.
Tapi nyatanya kini Alexis dan reklamasi sudah disegel. Bahkan, soal banjir juga menjadi bahan hoax menyerang Anies.
Lucunya, banjir di Tangerang, Banten tapi yang kena bully Anies. Nah, ternyata banjir yang mengakibatkan sejumlah ruas jalan dan mobil terendam itu terjadi pada 13 November 2018. Lokasinya bukan di DKI Jakarta. Melainkan di Tangerang, Banten.
Bahkan hoax kian masif setelah Sandiaga Uno mundur dan maju sebagai cawapres. Anies dituduh menikmati kerja tanpa Wagub.
Anies kena serangan soal dia dituduh telah kirim surat ke Mendagri agar pemilihan Wagub diundur hingga usai pilpres. Setelah dicek ternyata tidak ada surat dari Anies ke Mendagri soal Wagub.
Anies Baswedan sendiri pernah mengaku kerap menjadi korban berita hoax.
"Ya saya panen tuh fitnah di online, meme-meme yang keluar bukan ucapan saya, kemudian ada tulisan-tulisan yang ada fitnah isinya," cerita Anies, beberapa waktu lalu.
Meski begitu, dia meyakini masyarakat sudah cerdas dan bisa memilih antara fakta atau hoax.
Menurut Anies, lakukan klarifikasi menjadi cara untuk menangkal tiap berita bohong diterimanya. "Saya yakin bahwa masyarakat semakin cerdas. (Caranya) kita counter dan luruskan dan itu yang kita lakukan," ujarnya.
Apakah di 2019 (Shio Babi Tanah), Anies akan terus diserang hoax?