RN - Suara PDI Perjuangan di DKI Jakarta terancam anjlok. Diduga, salah satu penyebabnya dikarenakan polah politisi banteng yang duduk di Kebon Sirih ikut cawe - cawe beras bansos busuk DKI 2020 seperti diunggah Twitter akun Kurawa.
Sinyal suara PDI Perjuangan bakal anjlok di ibu kota terkuak dari hasil survie yang dirilis Lembaga Survei Indonesia (LSI) baru - baru ini.
PKS berhasil menyalip dominasi PDIP dan Gerindra. Partai belebel dakwah itu diprediksi akan mendapatkan 38,2 persen suara pemilih di Jakarta.
BERITA TERKAIT :Setelah PKS ada PDIP 18 persen dan Gerindra 6 persen. Data itu terkuak dari hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI). "DKI itu yang tertinggi masih PKS diikuti oleh PDIP lalu partai-partai lainnya," kata Direktur Eksekutif Djayadi Hanan dikutip dari paparan rilisnya, Selasa (23/1/2023).
Survei LSI itu terkait Peta Politik Terkini dilakukan melalui telepon dengan metode random digit dialing (RDD) atau secara acak kepada 1.221 responden. Survei yang dilakukan pada 7-11 Januari 2023 ini memiliki tingkat kepercayaan 95 pesen dan margin of error 2,9 persen.
Menurut Adib Miftahul, pengamat politik dan kebijakan Publik Kajian Politik Nasional (KPN), banyak indikator yang bisa menyebabkan rontoknya elektablitas suatu partai.
“Meskipun mesin partai itu bekerja dengan baik, tapi karena oknum - oknum atau politisi yang kebetulan menjadi publik figur sebagai anggota legislatif ‘merusak’ karena main - main proyek, apalagi bansos, maka sangat memengaruhi elektablitas partai tersebut,” ujar Adib.
Karena itu, saran Adib, pimpinan daerah atau wilayah dan pimpinan pusat, harus bisa bersikap tegas. Berani memberikan sanksi, dan bila perlu didepak saja.
“Jangan gegara nira setitik rusak susu sebelanga. Diam berarti setuju, jangan sampai malah ada opini seolah kayak seperti dapat bagian atau setoran,” imbuh Adib.
Diketahui, Kebon Sirih (DPRD) DKI Jakarta geger dan heboh gegara Twitter akun Kurawa secara blak-blakan mengunggah adanya temuan dugaan korupsi bansos DKI Jakarta 2020 senilai Rp2,85 triliun.
Dalam unggahannya (Rudi Valinka) di Twitter akun Kurawa secara gamblang juga menyebutkan adanya cawe - cawe politisi PDIP yang saat ini duduk sebagai anggota legislatif di DPRD DKI Jakarta.
Antara lain yang disebutkan adalah Pandapotan (PT Samudra Barokah Sejahtera) dan Syahrial (Safa Bintang) dan Yuke (Mitra Sarana Indo), Sita Adik Ibu Cinta Mega.
Cinta Mega, anggota DPRD DKI Jakarta yang namanya disebut dalam dokumen unggahan Twitter akun Kurawa membantah Sita sebagai adiknya.
Namun politisi PDI Perjuangan ini mengaku menghubungi pihak Perumda Pasar Jaya agar memuluskan proyek Sita terkait beras untuk Bansos DKI.
“Dia bukan adik saya, memang dia datang ke saya, mengaku kalau dia (Sita) telah dapat PO untuk suplayer beras bansos. Tapi mandek, lalu saya sarankan telepon Gatra (Pasar Jaya) tapi tidak diangkat, lalu saya yang telepon, diangkat. Hanya sebatas itu peran saya,” tutur Cinta Mega.
Seperti diketahui, Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri agar tidak melakukan korupsi. Sebab, hal tersebut sangat mencoreng nama PDIP.
"Saya tak kuat mendengar jika ada yang ditangkap karena korupsi. Mencoreng nama partai. Karena itulah jangan korupsi!," tegas Megawati Soekarnoputri dalam berbagai kesempatan.
Lebih lanjut, Mega juga sangat berharap PDIP bisa hattrick meraih kemenangan tiga kali berturut-turut di Pemilu 2024 mendatang. Ia menyatakan akan terus memelototi kinerja para kader, khususnya para pengurus partai.
Diketahui, sejumlah nama kader PDIP pernah terjaring dalam kasus korupsi yang ditangani sejumlah aparat penegak hukum. Kader-kader PDIP yang ditangkap itu datang dari berbagai latar belakang jabatan, baik legislatif maupun eksekutif.