RN - PPP haikul yakin. Partai Ka'bah ini tidak mau termakan isu kalau partainya bakal kena kiamat lagi di 2024 di Jakarta.
Sekjen PPP Arwani Thomafi bakal menindaklanjuti pengunduran diri Guruh Tirta Lunggana dari Sekretaris DPW DKI Jakarta. Arwani menyebut PPP sedang mempersiapkan tokoh lain untuk mengemban jabatan yang ditinggal anak Haji Lulung.
Anak Haji Lulung diketahui bedol desa. Kader-kader PPP ikut mundur lantaran anak Haji Lulung dicopot dari Ketua DPW PPP DKI dan diberi posisi sekretaris.
BERITA TERKAIT :Dicopotnya anak Haji Lulung karena dia mendukung Anies Baswedan sebagai capres. Diketahui, PPP DKI 'kiamat' saat Haji Lulung pindah ke PAN lantaran kecewa partainya mendukung Ahok.
Akibatnya pada 2019, kursi PPP di DPRD DKI dari 10 tersisa satu. Sementara PAN malah mendapatkan berkah karena mendulang suara 10 kursi di DPRD DKI.
Kini PPP dalam ancaman. Tapi, Guruh Tirta Lunggana tentunya tidak sekuat dan sepopuler Haji Lulung. Gimana nasib PPP dibuktikan saat 2024?
"Mas Tirta sudah menyampaikan pengunduran diri dari DPW, baik secara lisan bertemu secara langsung dengan saya maupun juga tertulis melalui surat. Kami memahami pilihan tersebut adalah hak politik Mas Tirta," kata Arwani saat dihubungi, Minggu (29/1/2023).
Arwani menegaskan jika pergantian posisi di DPW selalu dikomunikasikan dengan Tirta. Ia menepis perubahan jabatan itu hanya dilakukan secara sepihak.
"Ada lah komunikasi itu, nggak betul kalau sama sekali nggak ada komunikasi. Mas Tirta minta ini dipindah ke sini, jangan di sini itu kita sempat ada perubahan SK. Kita akan mencari siapkan penggantinya, segera (diumumkan)," ujar Arwani.
Ia menyebut sempat menyayangkan keputusan Tirta Lunggana hengkang dari pengurus. Meski demikian, Arwani menegaskan tetap menghormati pilihan putra almarhum Abraham Lunggana atau Haji Lulung itu.
"Ketika menyampaikan secara langsung ya saya sampaikan diini lagi lah (pertimbangkan), beliau kan orang baik, kerjanya juga selama ini banyak persiapan tahapan di DPW," imbuhnya.
Arwani menegaskan pergantian posisi Tirta di PPP DPW DKI Jakarta sesuai dengan keputusan Mahkamah Partai. Bahkan, lanjut dia, Plt Ketum PPP Mardiono sempat meminta Tirta diakomodir sebagai sekretaris.
"Sesuai keputusan Mahkamah Partai, formatur mengusulkan sekretaris adalah nama kader lain, tetapi Ketum Mardiono minta agar Mas Tirta diakomodir sebagai sekretaris. Dan saat itu kami melihat hal ini sejalan juga dengan aspirasi dari Mas Tirta juga," tutur Arwani.
"Jika lalu berubah sikap dan mundur dari DPW tentu kami juga mengembalikan bahwa itu adalah aspirasi dan pilihan Mas Tirta," sambungnya.