Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Perusahaan Kredit Rayu Istri, Kini Banyak ASN Boncos & Kelilit Utang

RN/NS | Kamis, 26 Januari 2023
Perusahaan Kredit Rayu Istri, Kini Banyak ASN Boncos & Kelilit Utang
-

RN - Aparatur Sipil Negara (ASN) ternyata hobi kredit kendaraan. Alhasil, para ASN itu kelilit utang dan membuat dompetnya boncos.

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas mengungkap  adanya biang kerok dari dompet para ASN yakni aktivitas kredit.

Kredit kendaraan memang menjadi gaya hidup baru para ASN. Apalagi untuk DP kendaraan saat ini murah.

BERITA TERKAIT :
Dua ASN di Jakut Panik KTP di Coret dari DKI Jakarta
ASN DKI Banyak Yang Bolos, Tukinnya Bakal Kena Stop 

"Banyak kreditan, jadi banyak yang teriak honor kurang," kata Anas dalam Penutupan Acara ASN Culture Fest 2023 di The Westin Jakarta, Rabu (25/01/2023).

Padahal menurut Anas, dapat dikatakan kesejahteraan para pekerja PNS ini di atas rata-rata kesejahteraan masyarakat RI. Hal ini terlihat dari data yang disajikan oleh Anas dalam pemaparannya. Di sana disajikan perbandingan antara data anggaran satu orang PNS per tahun dengan pendapatan per kapita RI.

"Memang lembaga kredit ini meracuni kita. Gagal lewat kita, lewat istri kita. Gagal lewat istri kita, lewat HP anak kita. Sehingga kita termasuk negara yang sangat konsumtif. Yang tidak perlu dibelanjakan, yang tidak produktif dibelikan," katanya.

Oleh karena itu, menurutnya, para ASN ini perlu bersyukur. Apalagi, mengingat di tengah goncangan dunia saat ini para ASN masih bisa terjamin kehidupannya dengan pendapatan yang tetap alias fix income.

"Maka kita mesti bersyukur, ya kalau kurang ya kurang, menteri ni kalau gaji kurang ya kurang, lah bener siang malam kalah sama komisaris. tapi kita harus bersyukur supaya kita sehat dan wjah kitacerah. Dan kalau bersyukur insyaallah cukup terus," ujar Anas.

Anas juga turut mengingatkan, lebih dari 40 negara sudah berada di depan pintu International Monetary Fund (IMF), mengantre untuk menjadi pasien. Ditambah lagi, IMF dan bank dunia telah merevisi lebih dari 2 kali terkait target pertumbuhan ekonomi dunia yang kini berada di bawah angka 2%.

 

#Kredit   #ASN   #Boncos