RN - Kasatpol PP DKI Jakarta Arifin ngeluh. Pejabat yang harta kekayaannya sekitar Rp 24 miliar ini mengaku prihatin dengan kondisi kantor Satpol PP tingkat kecamatan yang berukuran kecil dan tak bisa menampung seluruh personel.
Sebab, selama ini kantor para personel Satpol PP tingkat kecamatan berada di area kantor kecamatan.
Hal itu disampaikan Arifin saat mengikuti rapat kerja bersama Komisi A DPRD DKI Jakarta pada Selasa (17/1/2023). Arifin menjelaskan rata-rata kantor personel kecamatannya hanya berukuran 4x4 meter, tapi mesti menampung 30-60 personel.
BERITA TERKAIT :"Satpol PP tiap hari bekerja Pak, tiap waktu bekerja. Pagi harus di lapangan untuk membantu lalin, membantu ketertiban, segala macam. Lalu ada jam istirahat, dia pulang ke kantor, nggak ada tempatnya, kursi nggak ada, tempat tidur nggak ada. Lalu saat jam padat, mereka harus keluar lagi," kata Arifin, Selasa (17/1/2023).
Arifin juga membandingkan kondisi kantor Satpol PP kecamatan dengan kantor Sektor Damkar. Karena itulah, Arifin berharap personelnya memiliki kantor sendiri yang terpisah dari kantor camat.
"Itulah makanya kemudian, konsep pemikiran saya adalah memisahkan Satpol PP yang ada di kecamatan (yang ada di kantor camat) itu dengan Kantor Sektor Pol PP seperti Damkar. Damkar bekerjanya kalau ada musibah kebakaran, petugas Damkar operasional langsung ke lapangan. Tapi kalau Pol PP bekerjanya bukan ada musibah baru dia bekerja," ucap mantan Camat Tamansari ini.
.Sejauh ini, pihaknya berkoordinasi dengan BPAD DKI Jakarta untuk memanfaatkan gedung-gedung yang tak terpakai sebagai kantor Satpol PP kecamatan.
"Itulah makanya kemudian kami meminta kepada Badan Aset untuk sekiranya ada tempat-tempat yang bisa digunakan menjadi kantornya Satpol PP kecamatan," jelasnya.
"Kalau kita lihat kan space lahannya sangat terbatas , jadi kita mencoba untuk memanfaatkan gedung aset yang ada. Misalnya kantor mana yang tidak digunakan, ya kita gunakan," tegasnya.
Sementara beberapa anggota Komisi A melakukan bisik-bisik saat rapat. "Ini Arifin mau kerja bener, curhat atau cuma basisnya minta proyek sih?," ungkap politisi dari Gerindra yang namanya enggan disebutkan.