RN - Sumur resapan yang digarap Pemprov DKI Jakarta era Anies Baswedan dinilai sukses. Jalan D.I Pandjaitan yang biasanya banjir satu meter kini aman.
Kepala Dinas Bina Marga Hari Nugroho mengatakan, efektivitas program sumur resapan sudah terlihat.
“Lihat sekarang contohnya di Jalan D.I Pandjaitan, dulu kalau banjir satu meter loh, sekarang mana? Nggak ada kan Alhamdulillah,” kata Hari kepada awak media, Rabu (4/1).
BERITA TERKAIT :Dirinya berharap, dengan dimasifkannya program sumur resapan selama beberapa tahun ke belakang, bisa mengatasi dan meniadakan banjir di DKI. Terlebih, saat air yang ada dan terkumpul di sekitaran gedung-gedung di DKI selama musim hujan saat ini, tidak dibuang ke kali atau sungai seperti sebelum-sebelumnya.
“Setelah saya cek beberapa gedung itu tidak ada sumur resapan maka saya sampaikan dia harus buat sumur resapan,” katanya.
Mengingat Pemprov DKI yang saat ini tidak mengalokasikan dana untuk sumur resapan, gedung-gedung terkait ia sebut bisa mengalokasikan dana pribadi. Namun demikian, berbeda dengan warga yang bisa disiapkan dana oleh Dinas SDA.
Sementara itu, kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta Yusmada Faizal mengatakan, kerusakan atau amblesnya sumur resapan di DKI, khususnya yang terjadi di belakang Istana Negara, Jalan Batu Ceper Raya, Gambir, sedang diperbaiki. Alasan jalan yang rusak atau tidak efektif, dia klaim karena ada pelaksanaan long storage pompa.
“Ada relokasi utilitas. Nanti kita rapihkan,” kata Yusmada.
Diketahui, baru-baru ini, ramai di media sosial mengenai truk mixer yang terperosok di salah satu sumur resapan yang ada di Jakarta Pusat. Dicuitkan oleh komposer Addie MS melalui akun twitternya, peristiwa itu terjadi di Jalan Batu Ceper pada akhir tahun lalu, Sabtu (31/12).
Berdasarkan pantauan, di lokasi tersebut memang terdapat banyak sumur resapan. Meski tertutup dengan beton, sumur resapan yang ada tampak tidak rata dengan jalan. Secara umum, di sepanjang jalanan tersebut, terdapat puluhan sumur resapan yang lokasinya berdekatan, maupun berjauhan.