Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co
Kode Jokowi Untuk Prabowo

Rambut Putih Bukan Ganjar, Relawan Kena Prank Dong?

RN/NS | Rabu, 30 November 2022
Rambut Putih Bukan Ganjar, Relawan Kena Prank Dong?
Jokowi dan Prabowo dan beberapa menteri di Surabaya, Jatim.
-

RN - Prabowo Subianto lagi sumringah. Capres dari Partai Gerindra ini kembali mendapat pujian Jokowi.

Di Surabaya, Jawa Timur, Jokowi mengaku kalau Menteri Pertahanan Prabowo Subianto memang memiliki kerutan di wajah dan juga mempunyai rambut putih layaknya kriteria calon pemimpin yang memikirkan rakyat.

Ucapan Jokowi ini tentu membuat Ganjar Pranowo menipis. Sebab, sebelumnya kalau rambut putih itu dikaitkan dengan Gubernur Jawa Tengah.

BERITA TERKAIT :
Bos Apple Kaget Prabowo Menang Di Pilpres Lawan Anies Dan Ganjar 
Ogah Komentari Keputusan MK, JARI’98: Mampukah Prabowo-Gibran Bertahan Minimal 5 Bulan Pasca Dilantik?

Bahkan saat acara Relawan Jokowi di GBK Senayan, banyak relawan berasumsi kalau ucapan itu adalah sinyal buat Ganjar.

"Sudah saya cek ke Pak Prabowo, apakah beliau memiliki kerutan di wajahnya, ternyata punya, kerutan wajahnya ada," kata Jokowi usai meresmikan Asrama Mahasiswa Nusantara di Surabaya.

Prabowo yang mendengar ucapan Jokowi itu langsung tersipu. "Kemudian saya cek rambutnya ternyata juga ada putihnya. Sebagian juga ada putihnya. Artinya seperti yang saya sampaikan itu," ujar Jokowi.

Sebelumnya, saat menghadiri acara relawan Gerakan Nusantara Bersatu di Stadion GBK, Jakarta, Sabtu (26/11), Jokowi mengingatkan kepada para relawan agar memilih pemimpin yang memikirkan rakyat.

Menurut Jokowi, salah satu tanda pemimpin yang memikirkan rakyat adalah yang memiliki banyak kerutan di wajah dan berambut putih.

Sebelumnya Jokowi juga memuji Prabowo di acara HUT Perindo. Jokowi mengaku usai dirinya ke depan yang menjadi Presiden adalah Prabowo.

Peneliti SMRC, Saidiman Ahmad sebelumnya memandang dukungan Presiden Jokowi pada sosok capres tertentu tak akan berdampak besar pada elektabilitas tokoh yang didukungnya.

Ia menilai masyarakat cukup independen dan punya standar tersendiri dalam memilih calon presiden.

“Jadi trennya, Ganjar selalu unggul. Kedua Prabowo, sementara Anies cenderung statis. Sekarang 'peperangan' terjadi antara Prabowo dengan Ganjar. Antara Desember-Maret, Prabowo naik 4 persen dan Ganjar turun 4 persen," kata Pendiri SMRC Saiful Mujani.

Hasil dari Lembaga Survei Indonesia (LSI) versi Denny JA mengejutkan. Ternyata 'Efek Dukungan Jokowi terhadap elektabilitas pasangan capres sangat kecil.

Dalam survei tersebut dijelaskan Jokowi mempengaruhi elektabilitas pasangan Capres hanya di bawah dua persen.

"Efek dukungan (endorsement) Jokowi kepada perubahan elektabilitas pasangan capres tidak besar. Efek dukungannya kurang dari dua persen. Ketika persaingan kompetitif selisih kurang dari dua persen dukungan Jokowi bisa mengubah pemenang. Ketika persaingan margin besar lebih dari lima persen dukungan Jokowi tidak mengubah pemenang," kata Peneliti LSI Denny JA, Adjie Alfaraby pada Rabu (23/11/2022).

Kepala Badan Intelejen Negara (BIN) Budi Gunawan (BG) mengatakan, kalau pesan itu buat Prabowo. "Pesan dari Pak Jokowi tentang kerutan di dahi untuk menjadi ukuran kriteria, maka kami semua memperhatikan semua dari tadi kerutan tersebut 100 persen identik dengan Pak prabowo saat ini,” tegasnya.

"Haknya semua untuk berkumpul dan berserikat, tetapi sebagai presiden mendekati Pilpres 2024 jangan lagi sibuk dengan relawan. Sibuk, fokus melaksanakan tugas sebagai presiden," ucap Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera.

"Kalau kami lihat ini merupakan penyemangat bagi kami, kami juga ga mau kemudian terlalu ge-er, yang baik kita amini saja," tambah Ketua Harian DPP Gerindra Sufmi Dasco.