Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co
Viral Rambut Putih

Ganjar Pamer Rambut Hitam, Gak Mau Ya Dapat Restu Jokowi?     

RN/NS | Senin, 28 November 2022
Ganjar Pamer Rambut Hitam, Gak Mau Ya Dapat Restu Jokowi?     
-

RN -  Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pamer rambut hitam. Dia pamer usai ucapan Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal pemimpin rambut putih viral.

Foto tersebut diunggah Ganjar Pranowo di media sosial Instagram seperti dilihat, Minggu (27/11/2022). Tampilan Ganjar berubah drastis dengan rambut hitam. Ganjar memang identik dengan rambut putihnya.

Dalam caption atau keterangan fotonya, Ganjar menyebut cukur dan meminta tips merawat rambut serta wajah.

BERITA TERKAIT :
Kurang 160 Ribu Dokter Spesialis, Prabowo Minta India Bantu Indonesia
Megawati Muncul Usai Jokowi Turun Di Jateng & Jakarta, Tuding Aparat Gak Netral

"Cukur.... Kamu punya tips merawat wajah & rambut?" ujar Ganjar Pranowo.

Pertemuan Jokowi dengan relawan Gerakan Nusantara Bersatu diwarnai pernyataan soal ciri-ciri pemimpin yang memikirkan rakyat, salah satunya soal rambut putih.

"Ada juga yang mikirin rakyat sampai rambutnya putih semua ada. Ada itu," kata Jokowi dalam acara Gerakan Nusantara Bersatu yang digelar di Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (26/11).

Jokowi juga meminta relawan untuk hati-hati memilih pemimpin yang berwajah 'cling'. Jika pemimpin tak ada kerutan di wajah, Jokowi meminta relawan hati-hati.

"Saya ulang. Jadi, pemimpin yang mikirin rakyat itu kelihatan dari penampilannya, dari kerutan di wajahnya. Kalau wajahnya cling, bersih, tidak ada kerutan di wajahnya hati-hati. Lihat juga, lihat rambutnya kalau putih semua 'wah mikir rakyat ini'," katanya.

Sementara Ketua Umum Relawan Arus Bawah Jokowi  (ABJ), Michael Umbas mengatakan, secara tersirat Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah menyampaikan akan memilih calon presiden atau capres 2024 berdasarkan kriteria dari postur tubuh atau fisiknya. Yakni yang memiliki kerutan wajah dan rambut putih adalah  pemimpin yang memikirkan rakyat.

Umbas mengatakan, jika dilihat dari ciri fisik yang disampaikan Jokowi tersebut, sangat identik dengan Gubernur Jawa Tengah yang juga kader PDI Perjuangan (PDIP), Ganjar Pranowo.

"Dari analogi kriteria yang disampaikan Pak Presiden Jokowi, dapat diartikan bahwa dengan komposisi calon yang ada sekarang ya Pak Ganjar Pranowo. Kan beliau tidak mungkin sebut nama, tapi kriteria. Yang rambut putih kebetulan identik dengan Ganjar. Kecuali ada lagi calon lain yang akan muncul dengan ciri rambut putih," kata Umbas kepada wartawan, Sabtu (26/11/2022).

Umbas menilai, Jokowi kekinian memang belum mau secara terang-terangan. Lebih cenderung memakai analogi dan perumpamaan lantaran sejauh ini semua dinamika politik capres masih sangat cair.

"Pak Jokowi dengan gaya Solo senang membahasakan dengan perumpamaan dan analogi-analogi. Tapi sesungguhnya memiliki substansi kuat, termasuk soal rambut putih dan wajah kerutan," ungkapnya.

Efek Kecil 

Lembaga Survei Indonesia (LSI) versi Denny JA sebelumnya merilis survei terbarunya terkait 'Efek Dukungan Jokowi Terhadap Elektabilitas Pasangan Capres'. Dalam survei tersebut dijelaskan Jokowi mempengaruhi elektabilitas pasangan Capres hanya di bawah dua persen.

"Efek dukungan (endorsement) Jokowi kepada perubahan elektabilitas pasangan capres tidak besar. Efek dukungannya kurang dari dua persen. Ketika persaingan kompetitif selisih kurang dari dua persen dukungan Jokowi bisa mengubah pemenang. Ketika persaingan margin besar lebih dari lima persen dukungan Jokowi tidak mengubah pemenang," kata Peneliti LSI Denny JA, Adjie Alfaraby pada Rabu (23/11/2022).

Kemudian, ia menjelaskan selisih dukungan (endorsement) Jokowi terhadap pasangan Capres dan Cawapres tidak besar dibawah dua persen. Selisihnya yaitu jika Jokowi mendukung Ganjar Pranowo-Airlangga Hartarto (Ganjar-AH), elektabilitas Anies Baswedan–Agus Harimurti Yudhoyono (Anies–AHY) sebesar 24,6 persen.

Jika Jokowi mendukung Prabowo Subianto–Puan Maharani (Prabowo–Puan), elektabilitas Anies-AHY sebesar 24,6 persen. Dukungan Jokowi ke Prabowo-Puan, tidak mengubah elektabilitas Anies-AHY.

"Jika Jokowi mendukung Ganjar-AH, elektabilitas Ganjar-AH sebesar 29,9 persen. Jika Jokowi mendukung Prabowo-Puan, elektabilitas Ganjar-AH sebesar 28,4 persen. Dukungan Jokowi ke Prabowo-Puan, menurunkan elektabilitas Ganjar-AH sebesar 1,5 persen," kata dia.

Jika Jokowi mendukung Ganjar-AH, elektabilitas Prabowo-Puan sebesar 23,4 persen. Jika Jokowi mendukung Prabowo-Puan, elektabilitas Prabowo-Puan sebesar 23,8 persen.

Dukungan Jokowi ke Prabowo-Puan menaikan elektabilitas Prabowo-Puan sebesar 1,7 persen. Seandainya dukungan Jokowi ke Anies-AHY, Ganjar-AH tetap paling unggul dengan elektabilitas sebesar 28,5 persen.

Posisi kedua Anies-AHY dengan elektabilitas sebesar 26,3 persen dan posisi ketiga Prabowo-Puan dengan elektabilitas sebesar 22,5 persen.

"Dukungan Jokowi ke Anies-AHY, menaikan elektabilitas Anies-AHY sebesar 1,7 persen (dari 24,6 persen ke 26,3 persen). Menurunkan elektabilitas Ganjar-AH sebesar 1,4 persen dari (29,9 persen ke 28,5 persen). Menaikan elektabilitas Prabowo-Puan sebesar 0,4 persen dari (22,1 persen ke 22,5 persen)," kata dia.

Survei dilakukan pada tanggal 10 sampai 19 Oktober 2022 dan riset kualitatif. Survei menggunakan 1.200 responden yang diwawancara secara tatap muka dengan menggunakan kuesioner. Margin of error dari survei ini kurang lebih 2,9 persen.